Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) akan mengumumkan penjamin emisi (underwriter) pelaksanaan penawaran saham perdana (IPO) pada akhir bulan ini. Manajemen optimis, rencana IPO bisa dilakukan pada kuartal III 2010.
Menurut Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar, perseroan akan mengundang sejumlah underwriter untuk mengikuti tender akhir pekan ini. Sehingga di akhir bulan sudah bisa diketahui pemenangnya. “Saya belum akan menyebutkan nama, namun kami akan mengundang underwriter asing dan lokal,” kata Emirsyah, Rabu (17/3).
Emirsyah menjelaskan, berdasarkan persetujuan Kementerian Negara BUMN dan DPR jumlah saham yang akan dilepas maksimal 40%. Sehingga pemerintah tetap menjadi pemegang saham mayoritas. "Dana yang diperoleh dari IPO diperkirakan US$ 300 juta. Rencananya akan digunakan untuk keperluan ekspansi Garuda sampai 2014. Namun kami baru akan melakukan IPO setelah seluruh restrukturisasi utang selesai dilakukan," jelasnya.
Menurut Emirsyah, saat ini total utang yang masih dimiliki Garuda sebesar US$ 527,8 juta. Rinciannya, US$ 247 kepada European Credit Agency (ECA), US$ 95 juta kepada Commercial Lender, utang kepada BUMN seperti PT Angkasa Pura I dan II serta PT Pertamina (Persero) sebesar US$ 105 juta, dan utang berbentuk Floating Rate Notes (FRN) US$ 87 juta.
"Sampai hari ini seluruh restrukturisasi selesai. Semua kreditur sudah menandatangani kesepakatan restrukturisasi kecuali ECA yang saat ini masih dalam proses negosiasi dokumentasinya. Diharapkan dokumentasi segera selesai, sehingga kami bisa go public setelah restrukturisasi selesai," jelas Eddy Porwanto, Direktur Keuangan Garuda.
Eddy menjelaskan, ada sejumlah opsi penyelesaian utang tersebut. Diantaranya memperpanjang jatuh tempo, konversi utang menjadi ekuitas dan pembelian kembali melalui mekanisme tender.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News