Reporter: Yuwono Triatmodjo, Yura Syahrul | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah hanya punya waktu satu bulan hingga akhir April nanti untuk membeli 1,2% saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR). Ini merupakan porsi saham yang dialokasikan Grup Rajawali, pasca penjualan 23,65% saham perusahaan semen itu ke bursa saham melalui mekanisme placement, akhir Maret lalu.
"Kami sudah kirim surat pemberitahuan ini, 1 April lalu," kata Managing Director Rajawali Darjoto Setyawan di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, pemerintah selaku pemilik 51% saham SMGR berhak membeli 1,2% saham perusahan itu dari Rajawali. Harganya sama dengan harga placement sebesar Rp 7.000 per saham. "Terserah pemerintah membelinya melalui PPA (PT Perusahaan Pengelola Aset) atau Danareksa," ujar Darjoto. Dia yakin, pemerintah akan membeli jatah saham tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rajawali telah melego 23,65% saham SMGR pada akhir bulan lalu. Dari transaksi itu, Rajawali meraup duit Rp 9,8 triliun. Namun, Darjoto masih merahasiakan identitas para investor institusi yang membeli saham SMGR.
Yang jelas, dia menjamin, pembelinya adalah para investor jangka panjang. Tak menutup kemungkinan pula, pemegang saham lama ikut membeli lagi saham SMGR. "Pembelinya bisa dari dalam dan luar negeri," imbuh Darjoto. Kemungkinan, identitas para pembeli saham SMGR di atas 5% baru bisa diketahui pada awal pekan depan.
Hubungan Investor SMGR, Agung Wiharto, mengungkapkan, penjualan 23,65% saham SMGR oleh Rajawali menyebabkan rata-rata transaksi harian sahamnya meningkat tajam. "Dari hanya Rp 50 miliar menjadi Rp 300 miliar per hari," katanya. Maklum, jumlah saham beredar SMGR di pasar juga meningkat hingga hampir 48% saham.
Kemarin, harga saham SMGR mencapai Rp 8.250 per saham, yang merupakan harga tertinggi sepanjang sejarahnya di pasar modal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News