Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Dalam banyak survei untuk calon presiden, yang terpopuler mayoritas adalah Joko Widodo alias Jokowi. Begitu juga dengan analis banyak pengamat, bahwa Jokowi menjadi calon presiden (cepres) yang paling unggul diantara capres lainnya.
Keunggulan Jokowi menjadi kandidat capres terkuat itu membuat rupiah reli. Ini merupakan proyeksi dari Malayan Banking Bhd Morgan Stanley. Untuk Morgan Stanley memproyeksikan rupiah bisa tembus Rp 11.800 di bulan Juni jika Jokowi menjadi calon presiden.
Perlu diketahui, pengganti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki tantangan karena akan mewarisi perlambatan ekonomi serta masalah korupsi yang melilit pemerintahan. Agar bisa maju menjadi capres, Jokowi butuh dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.
"Respon pasar sangat positif," kata Michael Every, Kepala Riset Pasar Asia-Pacific di Rabobank International kepada Bloomberg. Michael bilang, Jokowi sejauh ini berhasil menjalankan pemerintahan bersih dengan partisipatif yang kuat dan nilai-nilai demokrasi . “Itu sesuatu yang Indonesia butuhkan, sosok muda yang mendukung demokrasi,” katanya.
Sampai siang hari ini, Senin (10/2), rupiah menguat 0,1% menjadi Rp 12.163 per dolar AS. Rabobank memproyeksikan, rupiah bisa mencapai Rp 11.750 per dolar dalam 12 bulan ke depan. Sedangkan PT Bank Danamon memperkirakan, rupiah menjadi Rp 11.000 per dolar AS akhir tahun ini.
Sedangkan, Chinese Banking Corp memperkirakan mata uang Indonesia itu akan berada di posisi Rp 12.000 akhir tahun ini jika Jokowi maju jadi calon presiden. "Nominasi Jokowi menjadi capres akan mengangkat rupiah , " kata Wiranto, ekonom berbasis di Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News