kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AISA mencari pendanaan Rp 200 miliar


Senin, 28 Mei 2012 / 08:59 WIB
AISA mencari pendanaan Rp 200 miliar
ILUSTRASI. Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah (kedua kiri) meninjau Posko Pengaduan Tunjangan Hari Raya (THR). ANTARA FOTO/Fauzan/foc.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina |

JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) kembali mencari pendanaan baru. Emiten barang konsumsi ini menjajaki pinjaman baru senilai Rp 200 miliar. Dana itu akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dua pabrik beras baru yang segera dibangun dalam waktu dekat.

Salah satu calon kreditur yang mendekati AISA adalah Rabobank. Tapi, manajemen AISA enggan membeberkan target pencairan maupun bunga pinjaman yang diincar. "Kami belum sampai ke pembicaraan yang mengikat, tapi Rabobank salah satu pihak yang kami ajak kerjasama," kata Yuliani Liyuwardi, Sekretaris Perusahaan AISA, belum lama ini.

Proses persiapan pembangunan dua pabrik beras yang akan dibangun di Sragen, Jawa Tengah dan Cikarang, Jawa Barat itu terus bergulir. Pada Selasa (22/5) lalu, AISA, melalui anak usahanya TPS Rice, menandatangani kerjasama dengan tiga perusahaan asing, yaitu Satake Corporation (Jepang), Jiangsu Muyang Group Co (China), dan The GSI Group LLC (Amerika Serikat).

Kerjasama itu meliputi beberapa poin. Pertama, Satake akan memasok mesin untuk kebutuhan produksi dua pabrik baru yang akan berlokasi di Sragen dan Cikarang. Dua pabrik baru dirancang berkapasitas produksi masing-masing 120.000 ton per tahun. "Kami berharap pabrik baru mulai beroperasi pada kuartal II 2012," ujar Yuliani.

Kehadiran pabrik baru itu akan melengkapi dua pabrik beras yang sudah dimiliki. Sebelumnya, AISA sudah mengoperasikan dua pabrik beras di Karawang berkapasitas total 240.000 ton per tahun. Pabrik itu diakuisisi dari PT Jatisari Sri Rejeki pada akhir 2010 dengan investasi Rp 370 miliar. Artinya, selepas proyek dua pabrik baru, kapasitas produksi beras AISA akan menjadi 480.000 ton per tahun.

Kedua, Jiangsu Muyang Group akan memasok 108 unit silo dengan total kapasitas 216.000 ton dalam jangka waktu dua tahun. Tahun ini, TPS Rice akan menyelesaikan pembangunan pabrik tahap I, yaitu sebanyak 60 unit silo dengan kapasitas 120.000 ton. Sebanyak 48 unit silo akan dibangun di pabrik Sragen dan 12 unit sisanya di Cikampek.

Ketiga, kerjasama TPS Rice dan The GSI Group akan berupa pengadaan 12 unit silo dengan total kapasitas 24.000 ton. GSI Group akan merealisasikan pembangunan silo tersebut di tahun ini untuk pabrik Cikarang.

Pembangunan dua pabrik itu merupakan bagian dari ekspansi beras dalam tiga hingga empat tahun mendatang. Di periode itu, AISA akan membangun 18 pabrik beras baru berkapasitas masing-masing 120.000 ton per tahun.

Dari sisi investasi, setiap pabrik ditaksir menyedot US$ 9 juta-US$ 10 juta. Jadi, AISA akan mengucurkan total investasi US$ 162 juta hingga US$ 180 juta.

Harga saham AISA, Jumat (25/5), menguat 3,39% menjadi Rp 610 per saham. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×