Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melalui proses backdoor listing, kini PT PT Rimau Multi Pratama Putra Tbk telah berganti nama jadi PT AirAsia Indonesia Tbk. Kini, emiten berkode CMPP ini berniat kembali melepas saham. Aksi korporasi ini bertujuan memenuhi ketentuan jumlah saham yang beredar di publik alias free float.
Direktur Utama CMPP Dendy Kurniawan mengatakan, lantaran tak semua pemegang saham publik CMPP melaksanakan haknya dalam rights issue akhir tahun lalu, jumlah kepemilikan saham publik turut menyusut menjadi hanya 2,63%. "Sehingga kami akan meningkatkan jumlah ini agar bisa memenuhi aturan free float 7,5%," ujar dia saat ditemui di Jakarta, Jumat (26/1).
Ia memperkirakan, rencana ini bakal dilaksanakan pada kuartal dua nanti. Pasalnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya memberikan waktu tiga bulan bagi CMPP untuk memenuhi aturan itu.
Nantinya, CMPP tak akan menerbitkan saham baru. Saham yang akan dilepas kembali adalah sebagian saham yang dimiliki PT Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investment Ltd.
Dendy menambahkan, pihaknya mengincar investor strategis demi meningkatkan jumlah kepemilikan saham publik. "Kami akan menawarkan ini ke dana pensiun dan juga institusi keuangan lainnya," papar dia.
Meski begitu, Dendy mengaku belum bisa menentukan berapa harga jual saham yang akan ditawarkan kepada investor strategis tersebut. Menurut dia, CMPP masih harus melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan penasihat keuangan perusahaan.
Sebagai informasi, CMPP resmi berganti nama dari PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk menjadi PT AirAsia Indonesia Tbk sejak tanggal 3 Januari 2018 lalu. Perubahan ini terjadi usai rights issue senilai Rp 3,4 triliun.
Setelah pelaksanaan rights issue itu, komposisi kepemilikan saham CMPP berubah. Kini, sebanyak 49,66% saham CMPP dimiliki oleh PT Fersindo Nusaperkasa dan 47,71% saham CMPP dimiliki oleh AirAsia Investment Ltd. Sementara itu, saham yang dimiliki oleh publik kini hanya tersisa 2,63%.
Sebelumnya, Dendy mengatakan, CMPP berencana mendatangkan dua pesawat tambahan. Jenis pesawat itu adalah Airbus A320. Namun, belum jelas berapa nilai investasi untuk armada tambahan tersebut. Maskapai low cost ini juga akan membuka beberapa rute baru.
Hingga kuartal III-2017, pendapatan CMPP menyusut lebih dari tiga kali lipat ketimbang periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp 31,44 miliar.
Tak cuma itu, bottom line juga memerah dengan catatan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 9,33 miliar. Padahal pada 30 September 2016 lalu, CMPP masih untung Rp 399,36 juta.
Pada perdagangan Jumat (26/1), harga CMPP turun 2,05% jadi Rp 382 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News