kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agar capai target, TMAS menunda rencana jual kapal


Senin, 12 September 2011 / 09:00 WIB
ILUSTRASI. Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) . ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.


Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) menunda rencana penjualan kapal. Dengan langkah ini, mereka berharap bisa mengejar target kinerja 2011 yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sebelumnya, TMAS berencana menjual 11 unit kapal tahun ini. Perseroan ini sudah melego enam di antaranya pada semester pertama 2011 lalu. Sisanya ditargetkan bisa terjual di semester kedua.

Namun, TMAS memilih menunda penjualan lima kapal tersebut. "Kami harus cari dulu pengganti kapal yang akan dijual supaya target kinerja kami bisa tercapai," kata Ferdy Suwandy, Direktur Keuangan TMAS kepada KONTAN, Jumat (9/9).

Maklum saja, sampai saat ini, kinerja perusahaan ini masih jauh dari target. Pelayaran Tempuran Mas menargetkan bisa memperoleh laba bersih sebesar Rp 40 miliar tahun ini.

Namun, di semester satu lalu, TMAS malah membukukan rugi bersih Rp 41,51 miliar. Kerugian tersebut merupakan dampak dari penjualan enam kapal miliknya.

Saat itu, TMAS terpaksa menjual kapal di harga yang lebih rendah ketimbang harga pembelian. Ditambah lagi, selisih kurs saat pembelian kapal dengan kurs saat penjualan kapal cukup tinggi. "Sampai Agustus kami masih membukukan minus, tapi sudah membaik dari sebelumnya," kata Ferdy. Ia yakin kinerja TMAS akan membaik.

Sampai saat ini, emiten pelayaran ini masih belum mendapatkan kapal pengganti, lantaran tidak ada kecocokan harga. Maklumlah, saat ini harga kapal sedang naik.

Tahun ini, TMAS berencana mendatangkan delapan unit kapal baru. Tiga di antaranya akan datang pada tahun ini. TMAS menargetkan bisa memperoleh pesanan kapal yang tersisa pada 2012. Saat ini, TMAS memiliki 20 unit kapal yang aktif beroperasi.

Untuk membiayai pembelian delapan kapal baru itu, TMAS membutuhkan dana sekitar Rp 290 miliar. Jumlah ini setara 87,87% dari total belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini yang sebesar Rp 330 miliar.

Dana untuk membeli kapal tersebut berasal dari pinjaman bank dan sisa hasil penjualan kapal TMAS yang telah dikurangi dana untuk pembayaran utang perseroan. TMAS memang berniat menggunakan sekitar 50% dana hasil penjualan kapal tersebut untuk melunasi pinjaman ke Bank Mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×