Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) kembali membidik proyek baru pembangkit listrik. Garibaldi Thohir, Direktur Utama ADRO mengaku, perseroan membuka peluang untuk mengikuti tender Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 5 berkapasitas 2 x 1.000 megawatt (MW), di Banten, Jawa Barat.
Proyek itu bakal melengkapi ekspansi ADRO di proyek PLTU yang akan dikerjakan mulai tahun ini, seperti PLTU Batang, Jawa Tengah yang juga berkapasitas 2 x 1.000 MW. Garibaldi mengatakan, ada dua jalan yang bisa dilakukan untuk masuk ke bisnis pembangkit listrik.
Pertama adalah menjadi operator independent power producer (IPP). Dan kedua adalah sebagai pemasok batubara. Kebutuhan batubara untuk proyek ini sekitar 8 juta hingga 10 juta ton per tahun.
"Kami pasti akan ikut memasok batubara. Tetapi kami juga ingin ikut tender PLTU Jawa 5," ujarnya di Jakarta, Jumat (19/6).
Namun, ia mengaku, sampai saat ini tahap itu masih kajian lantaran belum ada pembentukan konsorsium.
ADRO juga tengah menggeber proyek PLTU berkapasitas 2x100 MW di Tabalong, Kalimantan Selatan senilai US$ 450 juta hingga US$ 550 juta. Proses pendanaan untuk PLTU 2x100 MW di Kalimantan Selatan diharapkan bisa kelar tahun ini.
Power plant ini akan dibangun oleh PT Tanjung Power Indonesia (TPI), perusahaan patungan PT Adaro Power dengan anak usaha Korea East-West Power Co. Ltd., PT EWP Indonesia. Adaro memiliki 65% saham TPI, sedangkan EWP menguasai 35% sisanya.
Sementara untuk PLTU batang, Garibaldi optimistis pembebasan lahan sudah akan rampung dan perseroan bisa melakukan finalisasi project financing pada bulan Oktober mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News