kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Adi Sarana Armada (ASSA) menambah 1.500 unit mobil senilai Rp 300 miliar


Sabtu, 08 Desember 2018 / 13:30 WIB
Adi Sarana Armada (ASSA) menambah 1.500 unit mobil senilai Rp 300 miliar


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) masih berniat menambah ribuan unit mobil di sisa akhir tahun. Ini dilakukan untuk memperkuat bisnis perusahaan.

Direktur ASSA Hindra Tanujaya bilang, Adi Sarana bakal mendatangkan 1.500 unit kendaraan. "Ini akan direalisasikan pada tanggal 18 hingga 19 Desember 2018," kata Hindra kepada Kontan.co.id, Jumat (7/12).

ASSA membutuhkan dana Rp 300 miliar untuk pembelian tersebut. Dana ini diambil dari fasilitas pinjaman yang baru saja diperoleh perusahaan ini. Pada pertengahan pekan ini, ASSA baru saja menerima fasilitas kredit investasi Rp 300 miliar. Pinjaman ini berasal dari Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

ASSA terbilang rajin meminjam dana dari perbankan. Pada 23 Oktober, perusahaan ini juga memperoleh pinjaman sebesar Rp 100 miliar dari Bank Mandiri. Tujuannya sama, untuk ekspansi.

Awal semester kedua tahun ini juga demikian. ASSA menerima pinjaman Rp 100 miliar dari Bank BCA Syariah untuk ekspansi.

Meski rajin berutang, Hindra memastikan ini tidak mempengaruhi kesehatan keuangan. "Kami manage kas dengan prudent," imbuhnya. Sehingga, lanjut Hindra, rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) tetap terjaga dengan baik. Manajemen menjaga supaya DER tidak lebih dari 2 kali–2,5 kali.

Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto menambahkan, perusahaan juga punya cara untuk mengurangi risiko utang. ASSA terus melakukan cicilan bagi pinjaman lama setiap bulannya.

Hal itu membuat saldo utang berkurang sesuai dengan penyewaan mobil yang menghasilkan kas dan sewa dan dipakai untuk melunasinya.

"Kami hanya menambah pinjaman untuk kegiatan yang produktif dan tetap disiplin memakai pinjaman rupiah karena pendapatan dalam rupiah sehingga risiko gejolak kurs mata uang tidak terlalu berdampak," tutur Prodjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×