Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 3 triliun untuk mengembangkan bisnis properti sepanjang tahun 2018. Sekitar Rp 2 triliun dari capex untuk Departemen Transit Oriented Development (TOD) & Hotel, sedangkan Rp 1 triliun lagi akan diberikan ke anak usahanya PT Adhi Persada Properti (APP).
Budi Saddewo, Direktur Adhi Karya mengatakan, pihaknya akan semakin serius dalam mengembangkan bisnis properti di samping terus menggenjot bisnis konstruksinya. Anggaran capex tadi akan dipakai perusahaan untuk ekspansi lahan.
Saat ini, Departemen TOD & Hotel Adhi Karya telah memiliki lahan cadangan sekitar 50 hektare (ha) di sekitar pengembangan stasiun-stasiun Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek. Budi bilang, tahun ini pihaknya masih tetap fokus membebaskan atau mengakuisisi lahan di sekitar titik-titik pemberhentian transportasi massal di Jabodetabek.
Sementara, Adhi Persada Properti melakukan pengembangan bisnis di berbagai kota di Indonesia. Di samping akan melanjutkan ekspansi lahan, Adhi Karya melalui unit bisnis dan anak usahanya tersebut juga akan meluncurkan banyak proyek-proyek baru tahun ini.
Departemen TOD & Hotel berencana merilis empat proyek TOD baru tahun ini. Jika rencana tersebut terealisasi maka hingga akhir tahun departemen yang ditargetkan akan menjadi anak usaha baru ADHI ini akan menggarap delapan proyek TOD tahun ini.
Proyek pertama yang akan diluncurkan tersebut adalah TOD Stasiun Cisauk. Lalu proyek kedua, akan dibangun di Ciputat di lahan seluas 6 ha bekerja sama dengan Perum Pengangkutan Penumpang DJakarta (PPD) selaku pemilik lahan. Sementara dua proyek lagi akan berlokasi di Bekasi Timur sebanyak tiga tower dan di kawasan MT Haryono Jakarta.
Sedangkan saat ini Departemen TOD & Hotel ADHI ini sedang mengembangkan empat TOD yakni LRT City Bekasi Timur-Eastern Green seluas 16,9 hektare (ha), Jaticempaka-Gateway Park 5,9 ha, Ciracas-Urban Signature 11,5 ha dan LRT City Royal Sentul 14,8 ha. Proyek existing dan proyek anyar tersebut ditargetkan akan menghasilkan marketing sales Rp 1,9 triliun tahun 2018.
Tahun ini, Departemen TOD & Hotel ini direncanakan akan dipisah atawa spinoff dan akan menjadi satu perusahaan baru. Budi bilang, spin off tersebut diharapkan sudah rampung pada Maret atau April 2018 mendatang dengan target modal awal Rp 2 triliun.
Peluncuran proyek baru juga akan dilakukan oleh APP. Tahun ini, perusahaan ini berencana merilis tujuh proyek anyar di mana enam merupakan high rise residence dan satu landed house atau rumah tapak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News