kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ADHI, GIAA Hingga WSKT Gelar Right Issue, Mana yang Menarik?


Jumat, 26 Agustus 2022 / 13:08 WIB
ADHI, GIAA Hingga WSKT Gelar Right Issue, Mana yang Menarik?
ILUSTRASI. Foto udara proyek infrastruktur Depo LRT (Light Rail Transit) di Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022). ADHI, GIAA Hingga WSKT Gelar Right Issue, Mana yang Menarik?


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Aski penambahan modal lewat right issue masih terus bergulir di paruh kedua tahun ini. Dana segar dari aksi korporasi ini umumnya digunakan untuk ekspansi dan restrukturisasi. 

Sejumlah emiten seperti ADHI, GIAA, WSKT, WEHA, PBRX, MITI, MGNA, PKPK, dan BSKL tengah melakukan atau merancang untuk melakukan right issue.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menuturkan secara umum tambahan modal lewat right issue ini seharusnya berdampak bagus bagi para emiten.

Namun dia menekankan, investor perlu mencermati penggunaan dana dari right issue pada masing-masing emiten. Dengan begitu, pelaku pasar dapat menakar efektivitas dari aksi korporasi ini. 

Baca Juga: Penuhi Modal Inti, Sejumlah Bank Umum Siapkan Rights Issue

"Kalau hanya hanya digunakan untuk membayar hutang, apalagi jumlahnya tidak seberapa dibanding jumlah total hutang, maka akan percuma saja, hanya sekedar memperpanjang nafas untuk sementara," ucap Pandhu kepada Kontan, Kamis (25/8). 

Menurutnya, tambahan modal lewat right issue ini idealnya dapat digunakan untuk ekspansi. Harapannya dapat menggenjot pendapatan pada masing-masing emiten tanpa menambah beban. 

Adapun Pandhu menyebut right issue ADHI paling menarik untuk dicermati seiringan dengan target dan penggunaan dana segar dari aksi korporasi ini. Apalagi ADHI telah mengantongi Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 1,97 triliun.  

Dia bilang secara operasional ADHI mencatatkan pertumbuhan yang cukup positif, tapi beban utang yang besar telah menggerus laba secara signifikan sehingga profitabilitasnya masih rendah. 

Baca Juga: Dapat Restu Rights Issue, Simak Rekomendasi Saham XL Axiata (EXCL)

"Dengan memperbaiki struktur modal lewat right issue diharapkan meningkatkan profitabilitas ADHI di masa mendatang," imbuhnya. 

Hingga Juli 2022, ADHI telah mengenggam kontrak baru sebenar Rp 15,9 triliun atau naik 104% secara tahunan, yang sudah mencapai 90% dari target perseroan tahun ini sekitar Rp 17,5 triliun.

 

Sementara untuk GIAA dan WSKT, dia menilai, dengan beban utang yang dipikul kedua emiten pelat merah ini masih besar sehingga perlu waktu untuk memperbaiki struktur keuangannya. 

"Sehingga right issue yang akan dilakukan ini belum akan berdampak signifikan terhadap kinerja GIAA dan WSKT," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×