Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Emiten BUMN di sektor konstruksi, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) segera melepas saham PT Jakarta Monorel (JM). Direktur Utama ADHI Kiswodarmawan menjelaskan, saat ini perseroan masih mengkaji harga saham yang akan dilepas itu.
ADHI mengempit 7,65% saham JM. Adhi juga memiliki 24,57% saham di PT Indonesia Transit Central (ITC), pemegang 91,02% saham utama di JM. Kabarnya, PT Bukaka Teknik Utama akan membeli seluruh saham Adhi di JM. Namun, Kiswodarmawann mengaku belum mengetahui rencana itu. "Yang pasti kami akan segera lepas saham JM di ITC dan saham yang kami miliki secara langsung," ujar dia, Selasa (15/1).
Meski begitu, ADHI masih memiliki rancangan proyek monorel lain dengan rute Bekasi Timur - Cawang - Kuningan dan Cibubur. Perseroan ini berharap, rancangan ini bisa tetap disetujui. "Rancangan ini kami prediksi bisa mengurangi kemacetan mencapai 35%," jelas Kiswodarmawan.
Adhi menganggarkan belanja modal Rp 747 miliar di tahun ini. Dana tersebut berasal dari hasil penawaran umum berkelanjutan (PUB) I ADHI tahap dua sebesar Rp 750 miliar. Rencananya, penerbitan obligasi ini Februari 2013.
Kiswodarmawan merinci, belanja modal tersebut Rp 100 miliar untuk melanjutkan proyek monorel. Sebesar Rp 450 miliar untuk anak usaha mereka, Adhi Persada Properti dan Adhi Persada Realty yang bergerak di properti dan realty. Lalu, Rp 151,6 miliar untuk membangun hotel dan Rp 41,48 miliar untuk pra cetak (precast) pabrik beton. Sisanya untuk modal kerja.
Hasil pendapatan Adhi di tahun 2012 mencapai Rp 7,6 triliun, naik 11,8% year on year (yoy). Sementara laba bersih naik 16,5% menjadi Rp 212 miliar. Kontibusi pendapatan berasal dari proyek konstruksi pemerintah dan properti.
Adhi menargetkan, tahun ini bisa meningkatkan pendapatan sebanyak 76% menjadi Rp 13,3 triliun. Pendapatan itu berasal dari sumbangan sektor konstruksi Rp 11,9 triliun dan sektor properti Rp 1,4 triliun. Laba bersih Adhi diharapkan bisa tumbuh 114,15% menjadi Rp 454 miliar.
Laba bersih tersebut berasal dari sumbangan laba bisnis kontruksi Rp 205 miliar dan properti Rp 249 miliar. Adhi juga menargetkan kontrak baru Rp 16 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News