Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menargetkan produksi batubara tahun depan meningkat 10% dari estimasi produksi 2009 yang mencapai 41 juta ton. Memang, produsen batubara ini tak mau muluk-muluk mengerek tinggi targetnya tahun depan. Sebab, produksi mereka tahun ini meleset dari target.
Semula, Adaro menetapkan target produksi di 2009 mencapai 42 juta ton hingga 45 juta ton. Namun, anjloknya harga komoditas batubara ditambah melorotnya permintaan membuat ADRO hanya mampu merealisasikan produksi sebesar 41 juta ton.
"Sebesar 75% total produksi Adaro menyasar pasar ekspor, ucap General Manager Corporate Finance Adaro Erindra Krisnawan, di Jakarta, kemarin (3/12). Meski ekspor batubara lesu, lanjut dia, manajemen ADRO belum berniat mengalihkan pasar ekspornya ke dalam negeri.
ADRO memandang, tahun depan, pasar ekspor masih potensial lantaran pemulihan krisis ekonomi global mulai terlihat. Permintaan batubara sepanjang periode tahun 2010-2014 ia perkirakan tumbuh 16%. Permintaan terbesar berasal dari China dan India, yaitu mencapai 65%.
Di pasar domestik, ADRO melihat permintaan batubara akan naik 10,7%. Hal ini tak lepas dari imbas proyek pembangkit listrik 10.000 MW.
Adapun untuk melayani pasar China, selama ini, Indonesia telah memasok 74% kebutuhan domestik Negeri Tembok Raksasa itu. Tahun depan, permintaan China berpeluang naik 11,4%, sementara pasokan ke India naik 15,3%.
ADRO siap menambah jatah porsi penjualan domestik. "Dari 25% total produksi akan dinaikkan penjualan domestik jadi 30%," kata Erindra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
