Adaro Andalan Indonesia (AADI) Siapkan Rp 4 Triliun untuk Buyback Saham

Rabu, 16 April 2025 / 10:31 WIB

ILUSTRASI. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) mengumumkan rencana untuk buyback saham sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun.(KONTAN/Ridwan Mulyana)

Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) mengumumkan rencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi buyback saham ini akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu paling lama 12 bulan yang terhitung setelah tanggal diperolehnya persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan.

Asal tahu saja, AADI akan menggelar RUPST pada 22 Mei 2025 mendatang. Apabila agenda buyback saham AADI telah disetujui pada RUPST, maka aksi korporasi ini dapat dilakukan terhitung sejak 23 Mei 2025 hingga 12 bulan mendatang.

Jika dana yang dialokasikan AADI untuk buyback telah habis sebelum periode buyback berakhir, maka perusahaan akan melakukan keterbukaan informasi terkait dengan penghentian pelaksanaan pembelian kembali saham perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di bidang pasar modal.

Hal yang sama berlaku jika jumlah saham AADI yang akan dibeli kembali oleh perusahaan telah terpenuhi dan/atau AADI bermaksud menghentikan buyback saham.

“Rencana pembelian kembali saham diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham perusahaan, sehingga harga saham perusahaan diharapkan dapat mencerminkan nilai fundamental perusahaan,” tulis Manajemen AADI dalam keterbukaan informasi, Selasa (15/4).

Selain itu,AADI berharap pelaksanaan buyback saham ini akan memberi tingkat pengembalian yang baik bagi para pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor, sehingga harga saham perusahaan dapat mencerminkan kondisi fundamental perusahaan yang sebenarnya.

Tak ketinggalan, Manajemen AADI menegaskan aksi buyback saham ini tidak akan memberi dampak negatif terhadap kinerja dan pendapatan perusahaan.

“Sebab, saldo laba dan arus kas perusahaan yang tersedia saat ini mencukupi untuk kebutuhan dana pelaksanaan pembelian kembali saham perusahaan,” tandas Manajemen AADI.