Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Sisanya akan digunakan AADI untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) atas sebagian pokok pinjaman.
"Jadi sebagian akan dipakai untuk usaha di salah satu unit, MBP. Untuk investasi, capex, pembelian alat berat, floating crane dan sebagainya. Sebagian untuk pelunasan utang," tandas Julius.
Seperti diketahui, IPO AADI merupakan bagian dari pelepasan unit bisnis batubara termal oleh ADRO.
Baca Juga: Sektor Industrial Tertekan Pelemahan ASII dan UNTR, Cek Rekomendasi Analis
Setelah IPO AADI ini, ADRO akan menggelar Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) sebagai lanjutan dari proses divestasi.
Rekomendasi Saham
Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengamati hasil IPO dan capaian harga AADI di hari perdana sesuai ekspektasi. Kondisi oversubscribed dan ARA mencerminkan antusiasme pasar terhadap AADI, yang merupakan produsen batubara terbesar kedua di Indonesia.
Terlebih secara operasional, Adaro dikenal memiliki struktur biaya yang cukup rendah serta kemampuan produksi yang konsisten. "Kami melihat sentimen ini akan terus mendukung pergerakan saham AADI dalam jangka pendek hingga menengah," kata Hendra kepada Kontan.co.id, Kamis (5/12).
Hendra pun melihat potensi penguatan lebih lanjut pada saham AADI. Tapi, Hendra mengingatkan agar pelaku pasar berhati-hati terhadap volatilitas harga saham, terutama setelah euforia IPO mereda.
Baca Juga: Kinerja Emiten BUMN Karya Positif di Semester I, Cek Rekomendasi Analis
Pada saham AADI, investor juga perlu mencermati sentimen dari pelaksanaan PUPS oleh ADRO. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Hendra menilai level harga Rp 8.500 layak dicermati sebagai target untuk saham AADI.
Dalam hitungan Hendra, target harga tersebut mencerminkan valuasi yang wajar, dengan proyeksi price-to-earnings ratio (PE) 2025 di 7 kali. Nilai yang masih tergolong murah dibandingkan rata-rata sektornya.
Praktisi Pasar Modal & Founder Warkop Saham Raden Bagus Bima mengamini, hasil IPO dan gerak saham AADI di hari perdana sesuai ekspektasi. Bima memperkirakan, kenaikan harga AADI bisa berlanjut, setidaknya hingga Senin (9/12) pekan depan.
Sementara pada perdangan Selasa, ada potensi volatilitas karena sudah mulai distribusi saham AADI dari PUPS.