kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ada yang terdepak, berikut daftar 12 emiten dengan market cap di atas Rp 100 triliun


Minggu, 04 Juli 2021 / 19:16 WIB
Ada yang terdepak, berikut daftar 12 emiten dengan market cap di atas Rp 100 triliun
ILUSTRASI. BEI mencatat, ada 12 saham yang mempunyai kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun per akhir tahun 2020.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, ada 12 saham yang mempunyai kapitalisasi pasar (market cap) di atas Rp 100 triliun per akhir tahun 2020. Akan tetapi, sepanjang tahun ini sampai dengan Jumat (2/7), mayoritas saham tersebut justru memperlihatkan penurunanan nilai kapitalisasi.

Dari 12 saham, market cap sebelas saham turun dengan kisaran 1,8%-30% year to date (ytd). Saham-saham tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Charoean Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Bahkan, penurunan market cap pada ICBP, BBNI, dan BRPT sepanjang tahun ini telah membuatnya terdepak dari daftar emiten dengan market cap di atas Rp 100 triliun. Market cap ICBP turun 12,5% ytd menjadi Rp 98 triliun, BBNI -21% menjadi Rp 90 triliun, dan BRPT -22,3% menjadi Rp 80 triliun.

Sebaliknya, hanya ada satu saham dari 12 emiten tersebut yang mencatatkan kenaikan market cap. Satu saham itu adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dengan peningkatan 7,4%.

Baca Juga: Dua saham ini masuk indeks Sri-Kehati, seperti apa prospeknya?

Di sisi lain, daftar 12 saham dengan market cap di atas Rp 100 triliun juga kedatangan tiga emiten baru. Mereka adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang mencatatkan peningkatan market cap 293% secara ytd, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) 92%, dan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang memiliki market cap Rp 141 triliun meski baru tercatat di BEI sejak 6 Januari 2021.

Secara rinci dan berurutan, berikut adalah 12 saham yang memiliki market cap di atas Rp 100 triliun per 2 Juli 2021:

1. BBCA: Secara ytd, market cap BBCA turun 9,9% menjadi Rp 744 triliun dari Rp 826 triliun pada akhir Desember 2020.

2. BBRI: Secara ytd, market cap BBRI turun 4,3% menjadi Rp 487 triliun dari Rp 509 triliun pada akhir Desember 2020.

3. TLKM: Secara ytd, market cap TLKM turun 7,3% menjadi Rp 304 triliun dari Rp 328 triliun pada akhir Desember 2020.

4. BMRI: Secara ytd, market cap BMRI turun 5,8% menjadi Rp 275 triliun dari Rp 292 triliun pada akhir Desember 2020.

5. ASII: Secara ytd, market cap ASII merosot 17,2% menjadi Rp 202 triliun dari Rp 244 triliun pada akhir Desember 2020.

6. UNVR: Secara ytd, market cap UNVR merosot 30% menjadi Rp 196 triliun dari Rp 280 triliun pada akhir Desember 2020.

7. ARTO: Secara ytd, market cap ARTO melesat 293% menjadi Rp 181 triliun dari Rp 46 triliun pada akhir Desember 2020.

8. TPIA: Secara ytd, market cap TPIA naik 7,4% menjadi Rp 174 triliun dari Rp 162 triliun pada akhir Desember 2020.

9. EMTK: Secara ytd, market cap EMTK meningkat 92% menjadi Rp 152 triliun dari Rp 79 triliun pada akhir Desember 2020.

10. DCII: Meski baru tercatat di BEI pada 6 Januari 2021, market cap DCII saat ini sudah mencapai Rp 141 triliun. Padahal, pada waktu IPO, DCII hanya menawarkan 375,56 juta saham dengan harga Rp 420 per saham yang mencerminkan market cap Rp 150 miliar.

11. HMSP:  Secara ytd, market cap HMSP merosot 20% menjadi Rp 140 triliun dari Rp 175 triliun pada akhir Desember 2020.

12. CPIN: Secara ytd, market cap turun 1,8% menjadi Rp 105 triliun dari Rp 107 triliun pada akhir Desember 2020.

Baca Juga: Ada PPKM mikro darurat, saham-saham ini bisa dicermati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×