Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Oktober 2020 ini diprediksi bakal dipengaruhi oleh beberapa kombinasi sentimen, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Seperti berlanjutnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pengesahan omnibus law cipta lapangan kerja, dan Badai La Nina.
Head of Research Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan, tim Mirae Asset Sekuritas sudah melakukan pemeriksaan langsung ke pusat perbelanjaan selama akhir pekan untuk menilai dampak PSBB baru di Jakarta terhadap selera belanja masyarakat.
Dari hasil riset tersebut, jumlah pengunjung ke mal-mal tersebut telah turun menjadi sekitar 10%-20% dari tingkat pra Covid-19 sejak penerapan PSBB baru. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi pra Covid-19 selama masa transisi PSBB ada penurunan sekitar 35%-40%. Semua orang, baik kelas atas, menengah, dan bawah cenderung defensif dalam berbelanja.
Baca Juga: IHSG keluar dari downtrend line, ini rekomendasi saham dari Samuel Sekuritas hari ini
Undang-Undang Cipta Kerja yang baru saja disahkan oleh DPR pun dinilai dapat menarik investasi asing langsung (FDI). Omnibus Law tentang penciptaan lapangan kerja membahas beberapa faktor utama yang menahan investasi langsung ke Indonesia di masa lalu. "Menurut kami, Omnibus Law harusnya berdampak positif dalam menarik FDI," jelas Hariyanto dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Rabu (7/10).
Sementara dari eksternal, adanya potensi La Nina diprediksi turut mempengaruhi pergerakan sejumlah saham. Mengingat, La Nina dapat menyeret persediaan minyak kelapa sawit alias crude palm oil.
"Harga CPO dan minyak kedelai seharusnya terus meningkat karena adanya dukungan La Nina. AALI dan LSIP adalah counter CPO yang baik untuk memonetisasi kenaikan harga CPO," jelasnya.
Hariyanto pun mempertahankan pilihan saham yang condong ke consumer goods, kesehatan, dan komoditas (CPO dan emas), yaitu INDF, ICBP, MIKA, HEAL, KLBF, AALI, LSIP, dan UNTR.
Per Oktober 2020, top picks dengan bobot yang sama menghasilkan akumulasi return sebesar 7,4% sejak dimulainya laporan top picks bulanan pada Agustus 2019.
Selanjutnya: IHSG terkoreksi 0,20% di awal perdagangan Rabu (7/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News