Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rumor penggabungan usaha alias merger antara dua penyedia layanan On-Demand Services, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan Grab masih santer di kalangan publik.
Ekonom Senior Bright Institute Awalil Rizky bilang pemerintah perlu memperhatikan pentingnya menjaga iklim investasi dalam negeri dengan berpihak terhadap perusahaan lokal.
Meski masih rumor, Awalil menjelaskan ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memperhatikan lebih jauh perkembangan isu merger Grab dan GOTO.
Menurutnya, Grab adalah perusahaan milik asing, sehingga merger antara kedua perusahaan tersebut dapat semakin memperbesar dominasi asing dalam iklim investasi Indonesia.
"Dominasi asing dalam iklim investasi Indonesia dapat merugikan pelaku usaha domestik untuk itu pemerintah wajib menjaga iklim usaha," jelasnya dalam paparan, Senin (5/5).
Baca Juga: Boy Thohir Hengkang dari GOTO, Analis Sebut Fundamental Masih Solid
Awalil menilai jika skema yang terjadi adalah Grab mengakuisisi GOTO, maka dampaknya tidak cukup bagi iklim investasi di Indonesia karena dominasi asing meningkat
"Ini kewajiban pemerintah untuk menjaga iklim usaha, yaitu pelaku-pelaku domestik harus memiliki kesempatan yang lebih luas,” kata dia.
Berdasarkan laporan Bloomberg pada Maret 2024, Grab Holding Ltd. dikabarkan tengah mencari pinjaman US$ 2 miliar untuk membiayai rencana akuisisi GOTO.
Ini bukan kabar pertama yang berhembus pada 2025. Pada Februari lalu, Bloomberg telah melaporkan bahwa Grab mempertimbangkan valuasi lebih dari US$ 7 miliar untuk GoTo.
Salah satu skenario yang dipertimbangkan adalah pembelian seluruh saham dalam bentuk saham dengan harga lebih dari Rp 100 rupiah per saham, di mana pembicaraan ini dikabarkan akan mencapai kesepakatan pada 2025.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan GOTO A. Koesoemohadiani menegaskan, tidak ada kesepakatan dengan Grab.
"Tidak ada kesepakatan antara GOTO dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi sebagaimana telah diberitakan media massa," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (19/3).
Baca Juga: Emiten E-Commerce Catat Kinerja Positif, Cermati Rekomendasi GOTO, BUKA dan BELI
Selanjutnya: Kebutuhan Meningkat, Synology Perkenalkan Solusi Penyimpanan Terbaru
Menarik Dibaca: BCA Revitalisasi dan Buka Panen Raya Biji Kopi, Produksi Meroket 350 Persen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News