kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ada rumor akuisisi Holcim oleh Semen Indonesia, analis ini rekomendasikan saham SMGR


Rabu, 24 Oktober 2018 / 19:25 WIB
Ada rumor akuisisi Holcim oleh Semen Indonesia, analis ini rekomendasikan saham SMGR
ILUSTRASI. Pekerja mengangkut Semen Gresik di Jakarta


Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beredar kabar pemilik saham pengendali PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) yakni LafargeHolcim ingin melego kepemilikan saham mereka di PT Holcim Indonesia.

Kabar berhembus bahwa salah satu peminat dari tawaran ini adalah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Tidak tanggung-tanggung harga penawaran yang beredar mencapai Rp 28 triliun.

Selain itu beberapa entitas lain juga dikabarkan berminat meminang salah satu pemain semen terbesar di Indonesia ini seperti Taiheyo Cemen, YTL Corp, Indocement dan Grup Salim.

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, jika rumor ini benar terealisasi akan mendongkrak pangsa pasar semen SMGR. "Jangkauan pasar mereka akan semakin luas," ujar William kepada Kontan.co.id, Rabu (24/10).

Kornelis Wicaksono, Analis Reliance Sekuritas mengatakan rencana akuisisi SMCB oleh SMGR berpotensi menambah pangsa pasar SMGR secara signifikan.

Asal tahu saja, di kuartal III-2018 tercatat market share SMCB sebesar 15%, dibandingkan SMGR yang sebesar 40%. Jika akuisisi ini terjadi maka pangsa SMGR akan tidak tergoyahkan. Sebagai perbandingan pangsa pasar terbesar kedua saat ini dipegang oleh INTP yakni sebesar 25%.

Selain itu SMCB masih memiliki sisa kapasitas besar. Hal ini terlihat dari utilisasi SMCB sekitar 80%, berbanding tingkat utilitas SMGR yang sekitar 95%. Dengan demikian jika akuisisi berhasil maka SMGR tidak perlu lagi membangun pabrik baru untuk memperbesar produksi.

"Namun patut diperhatikan bahwa SMCB sejak 2016 mencatat laba bersih negatif, hingga kuartal II-2018 juga masih negatif. Jadi SMGR harusnya bisa mengeluarkan dana yang lebih murah jika ingin mengakuisisi SMCB karena kinerjanya yang kurang prima itu," ujar Kornel.

William Hartanto merekomendasikan buy saham SMGR dengan target harga jangka menengah mencapai Rp 9.300-Rp 9.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×