kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ada rotasi sektor pilihan di bursa, perhatikan rekomendasi berikut


Jumat, 08 Oktober 2021 / 08:25 WIB
Ada rotasi sektor pilihan di bursa, perhatikan rekomendasi berikut


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di awal kuartal keempat ini, pergerakan harga saham, terutama blue chip sangat fluktuatif. Pergerakan saham kelas kakap ini menandai window dressing yang terjadi menjelang tutup tahun.

"Biasanya saham-saham big cap merupakan investasi yang dipilih sebagai bagian dari window dressing," kata analis Erdhika Elit Sekuritas Hendri Widiantoro kepada Kontan.co.id, Kamis (7/10). 

Menurut dia, saham-saham perbankan dan barang konsumen memiliki peluang akumulasi mengingat harga sahamnya relatif terdiskon. Kedua saham itu juga memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar sehingga menarik dicermati. 

Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, investor memiliki preferensi investasi pada saham perbankan dan komoditas ketika window dresssing. Akan tetapi untuk tahun ini, saham-saham barang konsumen juga akan dilirik karena berpotensi punya kinerja bagus menjelang akhir tahun. Apalagi performa sahamnya cenderung rendah saat ini. 

Baca Juga: IHSG turun 0,01% pada Kamis (7/10), BBRI, BMRI, BBCA paling banyak dibeli asing

Untuk saham komoditas, Hendri mencermati, memang ada sentimen kenaikan permintaan pasokan batubara menyambut musim dingin di beberapa wilayah, seperti Eropa. Dia mengatakan, sentimen ini juga yang menjadi faktor pengerek kenaikan harga komoditas energi. 

Selain Eropa, permintaan yang cukup tinggi juga datang dari China dan India. Konsumsi listrik harian di India meningkat hingga lebih dari 4 miliar unit per hari terdorong oleh pemulihan ekonomi. Adapun peningkatan signifikan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara, hujan lebat juga menghambat produksi batubara di India, sehingga pasokannya menipis untuk pembangkit listrik. 

Permintaan komoditas yang baik itu menjadi sentimen positif bagi industri lain yang berkaitan. Seperti industri logistik batubara yang berpotensi memiliki kinerja keuangan lebih baik dibandingkan sebelumnya. 

Baca Juga: Wall Street melonjak setelah kebuntuan batas utang AS terpecah

Walau diwarnai sentimen positif, penguatan sektor komoditas akan relatif tertahan karena ruang penguatan mulai terbatas. Ini tercermin dari saham-saham pertambangan seperti batubara sudah menggeliat mengikuti pergerakan kenaikan komoditasnya. 

Mempertimbangkan kondisi tersebut, investor masih bisa mengakumulasi saham-saham perbankan dan barang konsumen hingga akhir tahun. 

"Saham perbankan dapat dicermati hingga akhir tahun seperti BBRI, BMRI, dan BBNI. Saham-saham sektor konsumen dapat dicermati seperti  UNVR, ICBP, dan HMSP," pungkas Hendri. 

Baca Juga: Sektor energi diproyeksi masih akan memperlambat IHSG di akhir pekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×