kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ada perang dagang, penjualan Sri Rejeki Isman (SRIL) ke AS justru tumbuh hingga 40%


Rabu, 12 Juni 2019 / 18:47 WIB
Ada perang dagang, penjualan Sri Rejeki Isman (SRIL) ke AS justru tumbuh hingga 40%


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tekstil dan garmen berorientasi ekspor PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) mendapat keuntungan dari kondisi perang dagang Amerika Serikat dan China.

Sekretaris Perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk Welly Salam menjelaskan SRIL mendapat keuntungan dari perang dagang karena perusahaan asal Amerika Serikat menambah jumlah ordernya.

“Saat ini pertumbuhan penjualan SRIL ke AS meningkat cukup signifikan sampai 40%,” Jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (12/6).

Welly menjelaskan kenaikannya sekitar US$ 25 juta-US$ 30 juta sampai saat ini.

Corporate Communication PT Sri Rejeki Isman Tbk Joy Citra Dewi menjelaskan komoditas tekstil yang mengalami kenaikan di kuartal I-2019 adalah benang dan kain mentah.

Melihat datanya secara keseluruhan, Joy menyatakan penjualan SRIL tumbuh hingga 15,5% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi US$ 316 juta. 

Khusus untuk pemintalan (spinning) tumbuh 21,12% yoy sementara pertenunan (weaving) juga tumbuh 43,36% yoy.

Joy bilang dampaknya dari perang dagang cukup terasa karena pembeli khususnya dari AS lebih melirik pasar Asia Tenggara salah satunya Indonesia sebagai alternatif.

Dengan adanya kenaikan dari penjualan ini Joy mengharapkan pertumbuhan SRIL tetap double digit untuk tahun ini. Target tahun ini SRIL akan mengejar penjualan tumbuh hingga US$ 1,1 miliar – US$ 1,2 miliar adapun laba brutonya yang juga diproyeksikan tumbuh hingga US$ 200 juta-US$ 210 juta.

Mengutip laporan keuangan SRIL di kuartal I 2019 penjualan tumbuh 15,5% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi US$ 316 juta. Adapun laba yang turun 31,7% yoy dari US$ 41,34 miliar pada kuartal I 2018 menjadi US$ 28,4 miliar.

Joy menjelaskan dampak fluktuasi rupiah terhadap SRIL masih minor. Saat ini kondisinya masih sedikit fluktuatif sehingga SRIL fokus ke rata-rata kurs tahunan daripada fluktuasi harian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×