kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ada Pemilu, Kinerja Sektor Properti Diproyeksikan Tetap Bertumbuh


Minggu, 10 Desember 2023 / 19:55 WIB
Ada Pemilu, Kinerja Sektor Properti Diproyeksikan Tetap Bertumbuh
ILUSTRASI. Ada Pemilu, Kinerja Sektor Properti Diproyeksikan Tetap Bertumbuh


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pelaksanaan Pemilu diperkirakan akan membuat investor cenderung wait and see dalam berinvestasi. Meski begitu, insentif yang diberikan pemerintah diperkirakan mampu menahan sentimen tersebut dan mendorong kinerja emiten properti.

Sebagai informasi, pemerintah memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 100% untuk pembelian properti dengan harga maksimal Rp 5 miliar dengan syarat serah terima unit harus terlaksana sebelum Juni 2024.

Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, mengatakan, insentif tersebut memberikan angin segar bagi emiten properti. Terlebih dengan kondisi perekonomian domestik yang cukup baik, sehingga memungkinkan kenaikan kinerja para emiten.

Baca Juga: MNC Sekuritas Beri Rating Overweight Sektor Properti, Simak Ulasannya

“Dalam pelaksanaan Pemilu yang cenderung membuat investor prudent, tetapi selama stabilitas politik dan keamanan domestik terjaga, para emiten akan mampu mendorong pertumbuhan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (10/12).

Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei juga menilai positif sektor properti. Salah satu indikatornya pertumbuhan kinerja.

Hingga kuartal III 2023, sejumlah emiten properti membukukan kinerja positif. Misalnya, BSDE mencatatkan pertumbuhan pendapatan 2,24% YoY menjadi Rp 7,3 triliun dengan laba bersih melesat 92,7% YoY menjadi Rp 1,76 triliun.

 

Adapula PWON yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan 1,56% menjadi Rp 4,56 triliun dengan laba bersih naik 23,18% YoY menjadi Rp 1,7 triliun. Lalu SMRA yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan 20,6% YoY menjadi Rp 5,08 triliun dengan laba bersih melesat 110,8% menjadi Rp 653,02 miliar.

Baca Juga: IHSG Menguat Pekan Lalu, Begini Proyeksinya dan Rekomendasi Saham untuk Senin (11/12)

Dengan begitu, Jono melihat ada potensi untuk membagikan dividen yang lebih tinggi. Sebagai contoh, PWON dan SMRA sudah mulai membagikan dividen sejak 2021 dengan yield dividen 1%-1,5%, menyusul potensi pendapatan dan laba yang lebih tinggi dari proyek-proyek mereka.

“Potensi dividen yang lebih tinggi dapat menarik lebih banyak investor pasif untuk memilih sektor ini,” katanya.

Selain itu, ia melihat asing mulai kembali masuk pada sejumlah saham emiten properti.

Contohnya CTRA yang mencatatkan NFB sebesar Rp 350,06 miliar sejak awal tahun (YTD) dan PANI yang mencatatkan NFB sebesar Rp 5,33 miliar YTD. Menurutnya, hal itu karena investor asing telah mengantisipasi pertumbuhan laba bersih yang positif.

Potensi lainnya juga dari pendapatan berulang seiring dengan mobilitas masyarakat yang kembali normal dan kunjungan wisatawan yang secara konsisten meningkat setiap bulannya.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Indocement (INTP) Usai Rampungkan Akuisisi Semen Grobogan

Berbagai acara yang berlangsung di kota-kota besar, seperti acara pemerintah, pameran otomotif, konser musik, dan lainnya membawa dampak positif pada pendapatan berulang pengembang. “Tingkat hunian yang lebih tinggi berpotensi meningkatkan harga sewa,” katanya.

Oleh sebab itu, Henan Putihrai mempertahankan rating overweight untuk sektor properti. Ia memilih SMRA dan CTRA sebagai pilihan utamanya.

SMRA didorong angka pendapatan berulang yang kuat, terutama dari mal-mal Summarecon, mengimbangi potensi pertumbuhan yang lebih lambat dari penjualan real estat. Sementara CTRA didorong raihan marketing sales tertinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×