Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan obligasi korporasi tercatat mengalami penurunan drastis pada tahun ini. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga 11 Desember, nilai penerbitan obligasi korporasi tercatat hanya Rp 77,69 triliun.
Padahal, penerbitan obligasi korporasi di sepanjang tahun 2019 lalu mencapai mencapai Rp 126,51 triliun.
Jika dilihat dari per 30 November 2020, ada 95 emisi dari 58 emiten dengan total nilai Rp 74,89 triliun. Sementara pada periode yang sama pada tahun sebelumnya, nilai obligasi korporasi di periode tersebut capai Rp 113 triliun dari 95 emisi dari 50 emiten.
Artinya, dengan jumlah emisi yang sama, terjadi penurunan nilai obligasi mencapai 34%.
Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha menjelaskan, turunnya nilai penerbitan obligasi korporasi tidak terlepas dari efek pandemi Covid-19. Dengan adanya pandemi, banyak perusahaan yang peringkat maupun outlook-nya diturunkan. Artinya, risiko berinvestasi di obligasi korporasi pun meningkat.
Baca Juga: Jadi tahun kebangkitan investor ritel, BEI catat 10 rekor di pasar modal tahun ini
“Selain itu, cashflow penerbit obligasi korporasi juga terdampak oleh pandemi, sehingga ancaman default pun membayangi. Kondisi ini pada akhirnya membuat investor enggan masuk ke obligasi korporasi, khususnya ke sektor yang terdampak. Pada akhirnya, penyerapan dananya tidak maksimal dan nilai penerbitan obligasi korporasi tahun ini lebih kecil dibanding tahun lalu,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (14/12).
Yudha menyebut, mayoritas obligasi korporasi pada tahun ini diterbitkan untuk refinancing utang para penerbit di tengah perekonomian yang melambat.
Lebih lanjut, minat investor sempat berkurang pada obligasi korporasi di paruh pertama tahun ini. Namun, memasuki kuartal III-2020, minat tersebut perlahan mengalami pemulihan.
Kendati demikian, investor belum agresif memburu obligasi korporasi dan cenderung selektif dalam memilih surat utang yang ditawarkan.
“Kalau bicara kupon, pada tahun ini kupon obligasi korporasi itu masih menarik, apalagi di tengah penurunan suku bunga dan yield obligasi negara. Oleh karena itu, perlahan minat investor mulai membaik. Tapi sejauh ini, investor masih hati-hati, karena potensi risiko yang masih cukup besar,” tambah Yudha.