Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pabrik baru akan beroperasi, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) optimistis bisa mencatatkan kenaikan produksi emas. Pabrik kedua BRMS direncanakan beroperasi komersial pada akhir kuartal III atau awal kuartal IV 2022 tahun ini.
“Ke depannya akan ada pertumbuhan volume produksi emas dari BRMS dikarenakan pabrik emas kedua di Palu yang mulai akan berproduksi dengan kapasitas 4.000 ton per hari di tahun ini,” ujar Direktur & Investor Relations BRMS Herwin Hidayat kepada Kontan.co.id (4/6).
Pabrik kedua BRMS berlokasi di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah. Proses pembangunan pabrik berkapasitas 4.000 ton per hari ini sudah dimulai sejak tahun 2021 lalu.
Sementara pabrik kedua dibangun, kegiatan pengolahan emas BRMS saat ini dilakukan di pabrik pertama perusahaan yang juga berlokasi di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah. Pabrik tersebut sudah beroperasi sejak kuartal I 2020 lalu dan memiliki kapasitas 500 ton per hari.
Baca Juga: Laba dan Pendapatan Bumi Resources Minerals (BRMS) Kompak Naik di Kuartal I
Dengan pabrik pertama tersebut, BRMS telah mencatatkan kenaikan produksi di tiga bulan pertama tahun ini. Tercatat, produksi emas BRMS naik dari semula 24 kg di kuartal pertama tahun 2021 menjadi 41 kg di kuartal pertama 2022.
Bersamaan dengan kenaikan produksi itu, BRMS juga mencatatkan kenaikan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) pada produk emas perusahaan menjadi US$ 1.855,20 per oz di kuartal I 2022. Sebelumnya, ASP BRMS hanya mencapai US$ 1.747,85 per oz.
Walhasil, BRMS membukukan pendapatan US$ 2,96 juta di kuartal I 2022, naik 118,00% dibanding realisasi pendapatan BRMS di kuartal I 2021 yang sebesar US$ 1,35 juta. Seturut pendapatan yang mendaki, laba neto yang dapat diatribusikan kepada kepada pemilik entitas induk BRMS naik 14,42% secara tahunan atawa year-on-year (yoy) dari semula US$ 1,61 juta di kuartal I 2021 menjadi US$ 1,85 juta di kuartal I 2022.
“Di kuartal I 2022 pertumbuhan pendapatan dan laba BRMS disebabkan dua hal, yaitu kenaikan volume produksi emas dan kenaikan harga jual emas di pasar dunia,” terang Herwin.
Baca Juga: Pabrik Emas Baru akan Berdampak Positif Terhadap Kinerja BRMS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News