Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 April, transaksi merger PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP) terealisasi. Realisasi transaksi ini terjadi pada Senin (29/4).
Hari ini, tercatat net buy Rp 49,58 triliun saham Bank Danamon. Sedangkan net buy pada saham BBNP mencapai Rp 3 triliun.
Transaksi atas saham BDMN terjadi pada pukul 09.00 WIB tepat saat pembukaan bursa. Transaksi di harga Rp 9.590 per saham ini melibatkan 5,17 miliar saham BDMN. Transaksi non reguler dilakukan dengan broker Mandiri Sekuritas.
Menurut data RTI, tercatat pembelian bersih asing atas saham BBNP sebesar Rp 3 triliun. Transaksi yang merupakan bagian dari merger ini terjadi di tengah suspend atas saham BBNP. Sekadar mengingatkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetop perdagangan saham BBNP untuk proses merger hingga perdagangan besok.
Berdasarkan informasi penggabungan usaha Bank Danamon dan BNP, setiap saham BBNP akan ditukarkan dengan 0,236168 saham dari penambahan modal Bank Danamon setelah penggabungan. Berdasarkan penilaian, pemegang saham BNP berhak untuk memiliki 1,93% saham pada Bank Danamon sebagai bank yang menerima penggabungan pada saat efektifnya penggabungan.
Sebelum merger, total modal ditempatkan dan disetor penuh BDMN mencapai 9,58 miliar saham dan BBNP sebesar 799,89 juta saham. Kapitalisasi pasar BDMN saat ini sebesar Rp 84,58 triliun dan BBNP Rp 1,8 triliun.
Pemegang saham Bank Danamon berhak untuk menjual saham kepada MUFG dengan harga Rp 9.590 per saham yang merupakan harga lebih tinggi daripada harga saat ini sebesar Rp 8.950 per saham. Sedangkan harga jual saham BBNP kepada MUFG sebesar Rp 4.088 per saham, lebih tinggi daripada harga saham BBNP kemarin pada Rp 2.250 per saham.
Dengan asumsi bahwa tidak ada pemegang saham Bank Danamon maupun BNP yang memilih untuk menjual saham kepada MUFG, maka pada bank hasil penggabungan, MUFG Bank akan memiliki 39,38% saham BDMN. Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd akan memiliki 33,18% saham BDMN.
ACOM yang sebelumnya adalah pemegang 67,59% saham BBNP akan memiliki 1,31% saham BDMN. PT Hermawan Sentral Investama akan menggenggam 0,22% saham BDMN dan komisaris/direktur total 0,04% saham. Kepemilikan publik di BDMN pascamerger akan mencapai 25,64%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News