Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Selanjutnya, dengan penjualan itu diharapkan mendatangkan dana segar sebesar Rp 5,6 triliun. “Jadi saya rasa Jiwasraya memanfaatkan penjualan ketika IHSG dalam tren positif,” imbuhnya. Menurutnya, investor bisa mengambil kesempatan uuntuk menampung saham-saham bluechips yang masih undervalue.
Baca Juga: Periode pergantian tahun, bagaimana nasib IHSG pekan depan?
Selain itu, dalam menyambut January effect, pelaku pasar juga bisa mengoleksi saham-saham meliputi ASII, AALI, BSDE, BBRI, BBNI, BMRI, ERAA, CPIN, JPFA, EXCL, JSMR, PGAS, TLKM, ADHI, PTPP, PWON, SMRA, WIKA, WSKT, dan UNTR.
Lebih lanjut ia menjelaskan saham-saham tersebut terbilang menarik lantaran secara valuasi masih murah dan secara siklus tahunan dengan January effect, saham-saham tersebut bisa menjadi pilihan.
Baca Juga: January effect jadi momentum asing kembali lirik SBN
Ia bilang bakal ada potensi saham-saham itu naik minimal 5% dan maksimal 15%, bahkan berpeluang meningkat hingga 20% apabila investor hold saham-saham tersebut sampai akhir kuartal pertama. “Tapi tetap hati-hati, gunakan momentum teknikal untuk entry buy or sell,” ujarnya.
Selain saham-saham tersebut, Sukarno menambahkan saham dari sektor perkebunan juga menarik untuk dikoleksi di tengah harga CPO yang berada dalam tren kenaikan dan mulainya uji coba B20.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News