Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Senin (23/10) pagi, kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai rekor tertinggi yaitu 6.602 triliun. Merujuk data BEI Jumat (20/10) lalu, kapitalisasi pasar terbesar dimiliki oPT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan Rp 497 triliun, atau berkontribusi 7,6% terhadap total kapitalisasi pasar BEI.
Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengatakan, dengan target sejumlah analis yang memperkirakan IHSG bisa menembus 6.000 hingga akhir tahun ini, maka kapitalisasi pasar ini bukan tidak mungkin akan kembali mencatatkan peningkatan di kuartal keempat.
"Ada dua penyebab kenaikan kapitalisasi pasar di BEI. Pertama, kenaikan harga saham, dan kedua dengan adanya penambahan jumlah saham lewat IPO dan rights issue," kata Alfred, Senin (23/10).
Saat ini beberapa perusahaan juga tengah mengantre untuk melaksanakan IPO. Beberapa anak perusahaan BUMN juga berencana melaksanakan IPO, seperti PT PP Presisi dan Juga PT Wika Gedung. Menurut Alfred, hal ini akan bisa menambah kapitalisasi pasar hingga akhir tahun.
Prediksi Alfred, sampai akhir tahun nanti, kapitalisasi pasar akan berada di angka Rp 6.600 triliunan. Menurutnya, beberapa saham akan menjadi penggerak kapitalisasi pasar, termasuk saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang sudah terkoreksi cukup banyak pada kuartal-III 2017.
Tak cuma TLKM, beberapa saham kemungkinan besar akan menjadi penggerak IHSG di kuartal ke-IV, yakni dari sektor perbankan, sektor infrastruktur dan komoditas.
Untuk mencapai kapitalisasi pasar maksimal di kuartal ke-IV, Alfred tidak melihat tantangan yang cukup berarti. Ia bilang, hanya sentimen global yang kemungkinan bisa menjadi sentimen negatif bagi rekor selanjutnya kapitalisasi pasar BEI tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News