Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Adi Wikanto
Adanya PPKM dipandang Michaeul membuat banyak perokok yang tidak bisa berkumpul atau nongkrong secara singkat, sehingga menurutnya perokok tidak ada gengsi atau kebutuhan untuk merokok bermerek, dan pindah ke rokok yang lebih murah.
Selain itu, Michael juga melihat di PPKM ini akan mempengaruhi social smoker, karena lebih banyak berdiam di rumah maka intensitasnya berkurang.
Sampai akhir tahun Michael masih memandang emiten berkode saham GGRM akan berkinerja kurang baik, karena kenaikan harga yang masih belum bisa pass on cukai dan margin yang masih kurang baik. “Tahun depan apalagi cukai bisa naik lagi,” ujar Michael.
Rekomendasi saham GGRM
Berdasarkan hasil kinerja di semester I/2021 ini, Ciptadana Sekuritas merevisi perkiraan laba kotor GGRM untuk periode 2021 sebesar 16,6%. Selain itu, laba bersih juga direvisi sebesar 29,2%.
Baca Juga: Mayoritas emiten LQ45 cetak kinerja oke di semester I 2021, ini rekomendasi sahamnya
Fariz melihat pendapatan GGRM di tahun ini akan mencapai Rp 122,89 triliun, atau naik 7,35%. Sedangkan laba bersih diprediksi akan berada di angka Rp 4,5 triliun atau turun 41%. Sedangkan Rendy melihat pendapatan GGRM akan mencapai Rp 119,63 triliun atau naik 4,5%. Untuk laba bersih diperkirakan akan berada di angka Rp 4,3 triliun, atau turun 43,4%.
Fariz menjelaskan, penurunan proyeksi ini karena kenaikan tajam dalam COGS cukai, dan pengeluaran G&A yang lebih tinggi ketika penyesuaian harga jual rata-rata (ASP) yang masih kurang.
“Kami juga percaya pembatasan mobilitas darurat baru-baru ini juga akan menghentikan penyesuaian harga rokok untuk beberapa waktu," kata Fariz dalam risetnya.
Michael rekomendasi netral untuk saham GGRM di target harga Rp 36.000 per saham. Alasannya, harga saham GGRM yang sudah rendah dan tidak ada katalis tambahan.
Fariz rekomendasi tahan saham GGRM dengan target harga Rp 30.900 per saham. Rendy Wijaya juga rekomendasi tahan saham GGRM dengan target harga Rp 34.500 per saham.
Itulah rekomendasi saham GGRM untuk para investor. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Selanjutnya: Kuat menghadapi pandemi, bursa saham dinilai masih menarik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News