kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ada Hajatan IIMS, Simak Rekomendasi Saham ASII, AUTO, DRMA, dan MPMX


Senin, 19 Februari 2024 / 05:15 WIB
Ada Hajatan IIMS, Simak Rekomendasi Saham ASII, AUTO, DRMA, dan MPMX
ILUSTRASI. Pameran IIMS juga diharapkan bisa mendongkrak kinerja industri otomotif dalam negeri yang mengincar penjualan 1 juta unit per tahun di 2024 ini.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hajatan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 resmi dibuka. Pameran yang berlangsung pada 15-25 Februari 2024 diharapkan jadi pemacu kemajuan industri otomotif nasional.

Pameran IIMS juga diharapkan bisa mendongkrak kinerja industri otomotif dalam negeri yang mengincar penjualan 1 juta unit per tahun di 2024 ini.

Selain itu, pameran IIMS 2024 diyakini bisa mendorong peningkatan penjualan mobil nasional mengingat banyak merek yang memperkenalkan model baru, termasuk untuk kategori mobil listrik atau electric vehicle (EV).

Baca Juga: Resesi Ekonomi Jepang Bisa Berdampak pada Kinerja Perdagangan dan Investasi Indonesia

Terkait hal tersebut, simak rekomendasi saham-saham emiten sektor otomotif yang dapat dicermati. Berikut ulasannya:

1. PT Astra International Tbk (ASII)

Kiwoom Sekuritas Indonesia melihat kinerja emiten PT Astra International Tbk (ASII) masih cenderung tertekan, seiring dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang tertahan di level tinggi dalam empat tahun terakhir dan normalisasi harga komoditas.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer mengatakan bahwa hal tersebut terlihat dampaknya ke penjualan otomotif Astra, di mana pada Fiscal Year (FY) 2023 turun 2,35% secara Year on Year (YoY), meski Astra Low-Cost Green Car (LCGC) masih alami kenaikan sebesar 8,61% YoY.

Miftah mengatakan, jika mengacu pada penjualan Januari 2024, penjualan mobil Astra turun 25,16% YoY dan Astra LCGC turun 13,81% YoY. Kemudian, apabila pemangkasan suku bunga terealisasi di 1H24, maka diprediksi masih dapat menekan penjualan mobil Astra. 

“kami menilai akan menarik untuk ASII jika mulai bergerak diatas level 5.300 dengan target berpotensi dapat menuju resistance di level 5.750. Batasi jika ASII justru mulai turun kebawa support 5.000,” kata dia, kepada Kontan.co.id, Sabtu (17/2). 

Rekomendasi: Buy

Target Harga: Rp 6.350

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer

 

2. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)

DRMA mencatatkan hasil positif pada periode 9M23, dengan laba bersih sebesar Rp519 miliar atau naik 107,8% YoY diatas estimasi. 

Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey mengatakan, hasil tersebut didukung oleh strategi perseroan dalam memperluas market share dengan akuisisi PT TCH, serta pembangunan fasilitas produksi dari PT DCI, juga PT DPA yang akan rampung pada kuartal 1 dan kuartal 2 2024. 

“Kami masih melihat adanya potensi pertumbuhan dari perseroan seiring dengan penambahan portfolio produk komponen otomotif dari mulai ICE hingga EV yang akan meningkatkan kinerja Perseroan kedepannya” kata dia kepada Kontan.co.id, Sabtu (17/2). 

Rekomendasi: Buy 

Target Harga: Rp 1.750 

Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey

 

3. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menilai  bahwa PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) secara kinerja di buttom line-nya mengalami penurunan. Padahal untuk kinerja top line-nya tercatat bagus dan bertumbuh. 

“Ini Terlihat bahwa perusahaan MPMX belum mampu menjaga efisiensi bisnisnya karena cost of goods sold atau harga pokok penjualan mengalami peningkatan yang cukup signifikan, jika dibandingkan dengan tahun 2021 ke 2022 yang di mana pada kuartal ke tiganya itu mengalami penurunan,“ kata Nafan kepada Kontan.co.id, Sabtu (17/2). 

Sementara itu, terkait dengan operating expenditure atau biaya operasional, MPMX juga tentunya mengalami kenaikan. Sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja buttom line. 

“Jadi sebenernya kita masih menantikan kinerja full year 2023. Sambil menanti prospek tahun 2024,” kata dia.

Nafan memprediksi, kinerja pendapatan MPMX di tahun ini masih mengalami peningkatan dan hal itu didukung oleh kondisi perekonomian domestik yang juga relatif kondusif. 

“Selain iyu, juga ditunjang oleh adanya pelaksanaan Pemilu yang berjalan dengan damai, yang kondusif, kemudian di sisi lain untuk laba bersihnya harus dituntut memaksimalkan atau menjalankan bisnis secara efektif,” kata dia. 

Rekomendasi: Buy

Target Harga: Rp 1.100 

 

4. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)

Analis BCA Sekuritas, Achmad Yaki memprediksi, kinerja bisnis emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) di tahun 2024 masih terus bertumbuh positif.  

Hal tersebut terutama seiring dengan rencana-rencana pengembangan diversifikasi produk yang memberikan peluang tambahan pendapatan di tahun depan. 

“Sementara untuk pergerakan saham AUTO, dalam jangka pendek akan cenderung sell on strength atau profit taking terlebih dahulu,” kaya Yaki kepada Kontan.co.id, Sabtu (17/2). 

Dia mengatakan, AUTO berada di area resistance di harga Rp 2.300 - Rp 2.350 dan rawan profit taking. Sementara itu, menurutnya, efek rebalancing FTSE index berpotensi memberikan tekanan jual ke saham AUTO. 

Rekomendasi: Buy

Target Harga: Rp 2.420

Analis BCA Sekuritas, Achmad Yaki 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×