Reporter: Dina Farisah | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Emiten konstruksi swasta PT Acset Indonusa Tbk ( ACST) mulai fokus membidik proyek infrastruktur tahun ini. Ini dilakukan seiring dengan rencana bisnis grup Astra sebagai induk perseroan menyasar sejumlah proyek infrastruktur.
Wakil Direktur Utama ACST, Jeffrey Chandrawijaya bilang, pihaknya berharap proyek infrastruktur bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap kontrak-kontrak baru perseroan.
"Kontribusinya tahun ini memang tidak mungkin bisa bisa langsung melompat tinggi. Tapi kita akan mulai dari proyek-proyek kecil," jelasnya, Selasa (19/4).
Kendati begitu, Jeffry tidak bisa merinci berapa porsi proyek infrastruktur yang ditargetkan menyumbang terhadapa kontrak baru tahun ini. Hanya saja, perseroan tidak akan langsung membidik proyek-proyek besar.
Hingga kuartal I 2016, ACST telah berhasil mengantongi kontrak baru Rp 2,4 triliun atau setar 68,5% dari target yang dipatok perseroan tahun ini yakni Rp 3,5 triliun. Perolehan kontrak tersebut ditopang dari proyek struktur Indonesia I milik PT China Sonangol Media Investment yakni perusahaan patungan PT China Sonangol Land dan Media Group.
ACST berkerjasama dengan persuhaan asal Cina untuk membangun struktur Tower Indonesia I yang nilainya mencapai Rp 4 triliun tersebut. Perseroan mendapat porsi 45% atau senilai Rp 1,8 triliun dari proyek tersebut.
Tan Tiam Seng Ronnie, Direktur Utama ACST optimis perolehan kontrak tahun baru tahun ini akan melebih target yang telah dipatok. Kendati realisasi target sudah lebih dari 50%, namun perseroan belum ingin merevisi target. " Revisi itu akan dilakukan tergantung kesiapan keuangan dan SDM terhadap proyek yang sudah didapat," katanya,
Sementara, Jeffrey menambahkan, perseroan tidak hanya akan fokus ke perolehan kontrak yang tinggi tetapi perseroan juga harus tetap akan fokus untuk menjaga tingkat keamanan dan kualitas proyek yang akan digarap perseraon.
Tahun ini, ACST juga optimis pendapatan maupun laba bersih tumbuh. Hal ini sejalan dengan peningkatan pencapaian kontrka baru tahun lalu yang mencapai Rp 3,1 triliun melebihi target awal yang dipatok sebesar Rp 2,5 triliun.
Hanya saja, perseroan tidak menyebutkan target pertumbuhan tahun ini secara angka
"Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tetap kita dorong," ujar Jeffrey.
Dari proyek struktur Indonesia I, ACST berharap bisa menyumbang ke pendapatan sebsar 20% tahun ini. Adapun proyek lain yang didapat perseroan dalam tiga bulan pertama ini antara lain proyek pondasi Sedayu City, Struktur Millenium Centenial, Pondasi gedung Kino dan pengerjaan pondasi Pesona Depok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News