kontan.co.id
banner langganan top
Rabu, 16 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.834   -14,00   -0,08%
  • IDX 6.444   1,91   0,03%
  • KOMPAS100 922   -1,00   -0,11%
  • LQ45 719   -4,06   -0,56%
  • ISSI 203   1,02   0,51%
  • IDX30 376   -1,95   -0,52%
  • IDXHIDIV20 456   -2,85   -0,62%
  • IDX80 104   -0,33   -0,31%
  • IDXV30 111   -0,55   -0,49%
  • IDXQ30 123   -0,60   -0,49%
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.834   -14,00   -0,08%
  • IDX 6.444   1,91   0,03%
  • KOMPAS100 922   -1,00   -0,11%
  • LQ45 719   -4,06   -0,56%
  • ISSI 203   1,02   0,51%
  • IDX30 376   -1,95   -0,52%
  • IDXHIDIV20 456   -2,85   -0,62%
  • IDX80 104   -0,33   -0,31%
  • IDXV30 111   -0,55   -0,49%
  • IDXQ30 123   -0,60   -0,49%
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.834   -14,00   -0,08%
  • IDX 6.444   1,91   0,03%
  • KOMPAS100 922   -1,00   -0,11%
  • LQ45 719   -4,06   -0,56%
  • ISSI 203   1,02   0,51%
  • IDX30 376   -1,95   -0,52%
  • IDXHIDIV20 456   -2,85   -0,62%
  • IDX80 104   -0,33   -0,31%
  • IDXV30 111   -0,55   -0,49%
  • IDXQ30 123   -0,60   -0,49%

Tahun ini, PGAS anggarkan capex US$ 200 juta


Senin, 16 Januari 2012 / 13:21 WIB
Tahun ini, PGAS anggarkan capex US$ 200 juta
ILUSTRASI. Ilustrasi. Daun salam bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol.


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 200 juta untuk tahun ini.

"Sementara, kami pakai kas internal itu masih cukup," ungkap Direktur Pengembangan Investasi dan Manajemen Resiko PGAS, M. Wahid Sutopo, di Jakarta,Senin (16/1).

Menurut Wahid, belanja modal tersebut akan difokuskan untuk pengembangan infrastruktur serta distribusi gas. Di mana sifat dari kegunaan belanja modal tersebut untuk pengembangan secara multiyear atau berkelanjutan.

Adapun infrastruktur yang dimaksud adalah pembangunan LNG Receiving Terminal atau FSRU di Belawan Sumatera Utara dan di Jawa Barat. "Belanja modal Untuk Liquid Natural Gas (LNG) itu yang paling besar. Kami juga lebih fokus untuk dapat tambahan pasokan gas," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menyebut, kebutuhan gas perusahaan saat ini masih banyak, seperti untuk Floating Storage Receiving Unit (FSRU) di Muara Karang. Selain juga, akan dibangun pula FSRU di Lampung. "Sekarang sedang due dilligence untuk proses tender. Semester dua akan dilakukan lelang," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×