kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

8 Sentimen akan mempengaruhi langkah IHSG pekan ini, apa saja?


Senin, 17 Agustus 2020 / 10:57 WIB
8 Sentimen akan mempengaruhi langkah IHSG pekan ini, apa saja?
ILUSTRASI. Refleksi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/08/2020.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (14/8) ditutup menguat 0,16% ke level 5.247,69. Jika dihitung, sepanjang pekan lalu, IHSG mencatatkan kenaikan 2,02%. 

Bagaimana dengan pekan ini? Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, ada sejumlah sentimen yang mungkin mempengaruhi IHSG pada pekan ketiga Agustus 2020. 

Pertama, terjadi kebuntuan pembahasan stimulus fiskal di Kongres AS. Menurut Hans, ini bisa menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan. Dia menilai, masih banyak perbedaan yang terjadi antara partai Republik dan Demokrat dan menjadi lebih sulit karena mendekati pemilu AS. 

Baca Juga: Sepekan terakhir, Investor asing getol menjual 5 saham ini

"Kedua partai tentu ingin rancangan paket yang menguntungkan dan menaikan popularitas kandidat mereka. Bila tidak terjadi kesepakatan dalam jangka pendek, maka akan menjadi sentimen negatif bagi pasar," paparnya. 

Kedua, pelaku pasar mencermati pertemuan pejabat senior dari China dan Amerika Serikat melalui konferensi video untuk meninjau kesepakatan perdagangan Fase 1 yang ditandatangani kedua Negara pada bulan Januari. Hal ini terjadi di tengah hubungan diplomatik yang memburuk antara kedua negara. Hans menilai, perkembangan pembahasan akan menjadi sentimen yang menggerakan pasar. 

Baca Juga: IHSG naik lebih dari 2% sepekan, ranking bursa Indonesia naik di Asia Pasifik

Ketiga, langkah Inggris menambah lebih banyak negara dalam daftar karantina akan menjadi sentimen negatif bagi pasar. Hal ini mungkin mendorong negara-negara lain untuk mengambil langkah yang sama demi menghalangi penyebaran pandemi Covid-19 sekaligus menjadi aksi balasan serupa. "Kebijakan ini dapat mendorong kemunduran perekonomian," lanjutnya.

Keempat, data klaim pengangguran AS pertama kali turun di bawah 1 juta semenjak pertama kali pandemi Covid-19 menyebar. "Hal ini menunjukkan adanya perbaikan data biarpun terjadi peningkatan kasus Covid-19," tambahnya. 

Akan tetapi, masih ada 28 juta orang lebih yang menerima cek pengangguran, yang menunjukan pasar tenaga kerja dan ekonomi Amerika masih lemah.

Baca Juga: Asing agresif memburu 5 saham ini dalam seminggu terakhir

Kelima, data ekonomi yang dirilis di China cukup variatif, tetapi masih jauh di bawah data sebelum pandemi corona baru. "Data penjualan ritel China yang lebih jelek dari harapan memberikan indikasi momentum perbaikan ekonomi negara tersebut melambat<" tambahnya. 

Keenam, masih meningkatnya data infeksi Covid-19 di dunia membuat pasar cukup hati-hati. Saat ini, ada 21 juta lebih kasus virus corona dengan jumlah korban tewas mencapai 770 ribu orang. Amerika Serikat sendiri mencatat ada 5,5 juta kasus dan korban meninggal dunia mencapai 172 ribu orang.

Baca Juga: IHSG naik 2,02% sepekan, ini saham-saham yang paling banyak dibeli dan dijual asing

Ketujuh, negara-negara Eropa mulai khawatir akan terjadinya gelombang kedua Covid-19. Mulai ada kasus baru di sejumlah negara yang mendorong kekhawatiran bahwa langkah lockdown terbatas akan mengganggu pemulihan ekonomi kawasan.

Kedelapan, pidato Presiden Joko Widodo di Sidang Paripurna DPR/MPR tidak terlalu di respon pasar. Nampaknya asumsi ekonomi yang disampaikan sudah di price in atau sesuai harapan pasar. Terlihat harapan pemulihan ekonomi di tahun 2021 dari asumsi data Makro dalam pidato Presiden. 

Bertolak dari sejumlah sentimen tersebut, Hans memprediksi, IHSG berpeluang melemah pada perdagangan pendek pekan ini dengan support di level 5.178 sampai 5.119 dan resistance di level 5.218 sampai 5.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×