Reporter: Wahyu Satriani Ari Wulan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pilihan obligasi korporasi di pasar bertambah. PT Indomobil Finance Indonesia akan menggelar paparan publik rencana emisi obligasi berkelanjutan tahap I senilai Rp 750 miliar.
Obligasi itu akan diterbitkan dalam lima seri. Seri A bertenor 370 hari, seri B berjangka waktu 24 bulan, lalu seri C bertenor 36 bulan, seri D berjangka waktu 48 bulan, dan seri E bertenor 60 bulan.
Obligasi tersebut sudah mendapat peringkat A dengan outlook stabil oleh Pemeringkat Efek Indonesia. "Peringkat ini mencerminkan sinergi bisnis yang kuat dengan induk usaha yaitu PT Indomobil Sukses International Tbk dan meningkatnya kapitalisasi setelah injeksi modal. Namun, peringkat juga dibayangi persaingan ketat di industri ini," ujar Dipo Akbar Panuntun, Analis Pefindo, Rabu (4/4).
Herdi R. Wibowo, Head of Debt Capital Market Trimegah Securities, memperkirakan, kupon obligasi Indomobil akan ditawarkan dengan premi risiko antara 250-350 basis poin di atas yield Surat Utang Negara (SUN) acuan.
Seri A misalnya, kemungkinan indikasi kuponnya berkisar 6,64%-7,64%. Untuk seri B, kemungkinan 7,18%-8,18%. Kupon seri C berkisar 7,26%-8,26%. Sedangkan seri D, perkiraanya 7,58%-8,58%. Lalu, kupon seri E kemungkinan 7,68%-8,68%. "Likuiditas di pasar besar, obligasi ini akan banyak diminati," kata Herdi.
Perbankan, dana pensiun, dan asuransi akan memburunya mengingat tenor obligasi terbilang pendek. Harga obligasi Indomobil berpotensi naik 25-75 basis poin di pasar sekunder. Mayoritas investor diperkirakan akan banyak memilih memegang hingga jatuh tempo.
"Peminatnya banyak, Indomobil rekam jejaknya bagus di pasar obligasi," imbuh I Made AS, Analis NC Securities. Saat ini nilai outstanding obligasi Indomobil di pasar mencapai Rp 1,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News