kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

2015, Grup Astra menerapkan strategi konservatif


Selasa, 28 April 2015 / 16:19 WIB
2015, Grup Astra menerapkan strategi konservatif
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan di BSD City, Tangerang Selatan, Rabu (5/2). KONTAN/Baihaki/5/2/2020


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kondisi perekonomian yang masih belum kondusif membuat manajemen PT Astra International Tbk (ASII) bersikap konservatif. Induk Grup Astra ini hanya akan melanjutkan proyek-proyek lanjutan yang telah digarap dari tahun-tahun sebelumnya.

Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII mengatakan, tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal (capex) secara konsolidasi sama seperti tahun lalu. Nilainya sebesar Rp 13 triliun. Dana itu akan digunakan antara lain untuk pengembangan PT United Tractors Tbk (UNTR) sebesar Rp 5 triliun.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sekitar Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun. Lalu, pengembangan sektor otomotif, termasuk pembangunan outlet baik Toyota Astra Motor maupun Astra Daihatsu Motor sebesar Rp 500 miliar. Sisanya, tersebar di beberapa sektor bisnis ASII lainnya seperti jasa keuangan, infrastruktur, logistik dan lainnya serta teknologi informasi.

"Hingga kini, penyerapan capex secara konsolidasi sekitar 20%," ujar Prijono, Selasa (28/4).

Perseroan, lanjut dia, akan mengalokasikan dana capex sesuai kebutuhan dan situasi perekonomian di dalam negeri. Namun, Grup Astra tetap akan melanjutkan sejumlah proyek yang kini sedang dan masih berjalan.

Misalnya, proyek PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) yang membentuk PT Evoluzione Tyers (Evoty) bersama produsen ban asal Italia, Pirelli Tyre SpA. Kemudian, pengembangan anak usaha UNTR, PT Asmin Bara Bronang (ABB) yang baru menjalani tahap normalisasi. ASII juga menargetkan untuk penyelesaian seksi II dan seksi III tol Kertosono-Mojokerto di akhir tahun 2015.

Sehingga, tol sepanjang 40,5 kilometer (km) itu sudah bisa beroperasi tahun ini. Perseroan pun berupaya merampungkan pembebasan lahan untuk ruas tol Cinere-Serpong. Saat ini pembebasan lahan sudah 50%. Di pengujung tahun, targetnya akuisisi lahan sudah selesai 100%.

ASII memiliki kepemilikan sebesar 40% pada konsesi tol tersebut. Sedangkan, sisanya, di kempit BUMN jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Di sektor properti, ASII akan melanjutkan pembangunan menara Astra (Astra Tower) dan apartemen Anandamaya Residences.

"Astra akan terus berkembang, masih sekitar Rp 20 triliun (potensi) yang belum terealisasi jadi profit," kata Prijono.

Lebih lanjut, ia bilang, pihaknya tetap membuka peluang untuk menggarap proyek lain. Asal, proyek-proyek tersebut bisa meningkatkan kinerja ASII secara khusus dan perekonomian secara umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×