Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT ABM Investama menargetkan volume kontrak produksi batubara hingga akhir 2011 mencapai 12 juta metrik ton. Produksi tersebut didapat dari anak usahanya yaitu Cipta Kridatama yang pada akhir Juni lalu sudah mencapai 4,6 juta metrik ton.
"Angka tersebut sudah naik 15% dibandingkan periode yang sama di 2010 yang sebesar 4 juta metrik ton," kata Direktur Utama Cipta Kridatama Boedi Santoso di Jakarta, Rabu (26/10).
Selama ini, anak usaha ABM tersebut telah mendapatkan kontrak sebagai kontraktor pertambangan. Sedangkan ABM juga tengah bertindak sebagai kontraktor enam perusahaan tambang batubara. Beberapa di antaranya yakni Arutmin dan Harum Energy.
Sementara itu, Corporate Support Service Director ABM Investama Syahnan Poerba menyebutkan, jika kontribusi Cipta Kridatama ke perusahaannya mencapai 40% dari total pendapatan. "Cipta Kridatama itu paling besar kontribusinya ke pendapatan kami. Sedangkan untuk kontribusi laba bersih Cipta Kridatama mencapai 38%," jelasnya.
Selain Cipta Kridatama, ABM masih memiliki empat anak usaha lainnya. Yaitu PT Reswara yang merupakan perusahaan batubara, PT Sewatama yang bergerak di power solutions provider, PT Sanggar Sarana Baja yang merupakan perusahaan enguineering service dan terakhir adalah PT CKB yang bergerak di sektor integrated logistics.
Selain Cipta Kridatama, pendapatan ABM pun terdorong oleh kinerja apik dari PT Sewatama yang berkontribusi hingga 30% dari total pendapatan perusahaan. "Tapi ke depannya kita kembangkan Reswara yang saat ini sudah punya dua tambang batubara di Kalimatan Selatan dan Aceh," lanjut Syahnan.
Produksi batubara ABM di kedua tambangnya tersebut masih tergolong kecil. Untuk tambang di Kalimantan Selatan di semester 1 lalu baru memproduksi 1,2 juta ton. Dimana cadangan terukur ditambang tersebut mencapai 53 juta metrik ton dengan sumberdaya mencapai 167 juta metrik ton.
Sementara untuk tambang di Aceh, masih belum dalam tahap produksi besar-besaran. Padahal di lokasi tersebut terdapat cadangan terukur sebesar 169 juta metrik ton dengan sumberdaya 455 juta metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News