Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga awal Maret ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 16 perusahaan telah masuk dalam pipeline initial public offering (IPO).
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini mengatakan, jumlah perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO kali ini lebih besar dibandingkan periode sama tahun 2017.
Menurut Hamdi, kondisi makroekonomi Indonesia bisa jadi salah satu pemicunya. "Kondisi makro kita memang lagi bagus, pasti mereka mau menggunakan momen itu," ujar Hamdi, Jumat (9/3). Selain itu, momentum perhelatan pemilihan presiden tahun 2019 bisa menjadi stimulus karena dapat meningkatkan belanja di masyarakat.
Dari 16 perusahaan dalam pipeline BEI tersebut, tiga di antaranya adalah anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ketiganya adalah PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah), dan PT Tugu Pratama Indonesia.
Dua di antara anak BUMN tersebut telah menggelar mini expose di BEI. Rata-rata ketiganya menggunakan buku Desember 2017 untuk mencatatkan saham perdana. Hamdi melanjutkan, bagi perusahaan dalam pipeline yang menggunakan buku Desember 2017 akan gelar IPO di semester I tahun ini.
Di luar tiga anak BUMN tersebut, beberapa perusahaan memang telah menggelar uji tuntas (due diligence) dan paparan publik terkait IPO. Mereka di antaranya adalah PT Sky Energy Indonesia Tbk, PT Tridomain Performance Materials Tbk, PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk, dan PT Jaya Trishindo Tbk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News