Reporter: Yuliana Hema | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengakui ada tekanan permintaan dan penjualan pada awal tahun ini. Namun UNVR masih optimistis bisa membukukan kinerja positif hingga akhir 2023.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menyampaikan pada periode Februari–April 2023 nilai dan volume penjualan UNVR mengalami penurunan sekitar 4%–5% dibandingkan di kisaran November 2022–Januari 2023.
"Kami ingin fokus untuk tetap kompetitif di pasar dan memastikan pertumbuhan. Target untuk tumbuh di atas pasar tidak kami revisi," tutur Ira dalam paparan publik, Kamis (22/6).
Baca Juga: Unilever Indonesia (UNVR) Akan Tebar Dividen, Cek Rekomendasi Analis
Adapun Unilever Indonesia mencatatkan peningkatan pangsa pasar di 11 kategori produk, di antaranya skin cleansing (perawatan kulit), kecap, oral care (perawatan gigi dan mulut), soup stock (kaldu) dan pencuci piring.
Contohnya, pangsa pasar segmen perawatan kulit mencapai 46% di Kuartal I-2023. Posisi tersebut lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang mencapai 44,7% pada kuartal IV-2024.
Pada segmen perawatan kulit, lonjakan juga terjadi dari sisi volume menjadi 43,8% per 31 Maret 2022. Sementara volume pangsa pasar perawatan kulit pada periode September–Desember 2024 mencapai 43,8%.
Mengacu laporan keuangan per 31 Maret 2023 yang belum diaudit, penjualan bersih UNVR mencapai Rp 10,60 triliun. Nilai tersebut turun 2,15% secara tahunan dari Rp 10,83 triliun.
Baca Juga: Unilever Akan Mengakuisisi Yasso Holdings
Direktur Keuangan Unilever Indonesia Vivek Agrawal menuturkan penurunan kinerja kuartal pertama ini, tertekan karena adanya penurunan permintaan, tetapi UNVR pertumbuhan harga penjualan.
"Meskipun ada penurunan pendapatan pada kuartal satu ini, kami tetap optimistis pada 2023. Kami akan terus melanjutkan strategi kami untuk memimpin pasar serta fokus pada pertumbuhan yang kompetitif," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News