kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

10 emiten masuk kategori aset berkelas di ASEAN, begini tanggapan BEI


Selasa, 09 Juni 2020 / 11:07 WIB
10 emiten masuk kategori aset berkelas di ASEAN, begini tanggapan BEI
ILUSTRASI. 10 emiten masuk kategori aset berkelas di ASEAN


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 10 perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) masuk dalam kategori ASEAN Asset Class (aset berkelas) tahun 2019 untuk tahun buku yang berakhir pada tahun 2018. Kesepuluh emiten ini dinilai memiliki tata kelola perusahaan yang baik dan layak dilirik kalangan investor global.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, masuknya 10 emiten di BEI dalam ASEAN Asset Class merupakan kebanggaan tersendiri bagi pasar modal tanah air. Sebab, jumlah perusahaan yang masuk dalam kategori bergengsi ini naik 25%, dari sebelumnya hanya 8 emiten di 2017 kini bertambah menjadi 10 emiten.

Baca Juga: Ini 10 emiten yang masuk kategori aset berkelas di ASEAN

“Saya harap, hal ini dapat menjadi motivasi bagi perusahaan tercatat untuk meningkatkan tata kelola perusahaannya,” ujar Yetna, Selasa (9/8). Dia menilai, masuknya 10 emiten dalam daftar aset berkelas ASEAN ini dapat mendatangkan persepsi positif dari investor global.

Asal tahu saja, mekanismenya penilaian dilakukan, di mana masing-masing negara ASEAN menunjuk Domestic Ranking Bodies (DRB) dan CG Expert untuk melakukan assessment terhadap perusahaan di ASEAN berdasarkan kriteria ACGS. Dalam hal ini DRB yang mewakili Indonesia adalah RSM Indonesia.

Hasil penilaian Asean Corporate Governance Scorecard (ACGS) diambil dari 100 perusahaan tercatat dengan kapitalisasi pasar paling besar di tiap Negara. 

International Contact Partner RSM Indonesia Angela Simatupang mengatakan, penilaian corporate governance terhadap 100 perusahaan tercatat dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut sudah mewakili 84,3% dari total kapitalisasi pasar BEI per 31 Maret 2019 dan 15,9% dari jumlah perusahaan tercatat di Indonesia.

Adapun lima aspek penilaian yang dimasukkan dalam scorecard adalah hak pemegang saham, perlakuan yang adil terhadap pemegang saham, peran pemangku kepentingan, pengungkapan dan transparansi, dan terakhir tanggung jawab dewan komisaris dan direksi.

“Hasil penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard tahun 2019 menunjukkan terdapat tujuh perusahaan tercatat yang berhasil memperoleh skor di atas 100 dibandingkan tahun 2018 yang hanya tiga perusahaan tercatat,” jelas Angela di Jakarta.

Baca Juga: IDX BUMN20 melesat, saham emiten plat merah ini terkerek hingga dua digit

Adapun PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) memuncaki daftar 10 emiten yang masuk dalam kategori ASEAN Asset Class dengan poin 113,84. Di posisi kedua, ada emiten perbankan pelat merah, yakni PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan skor 110,29.

Berikut ini adalah rekapitulasi lengkap 10 perusahaan tercatat di Indonesia yang masuk dalam kategori ASEAN Asset Class:

  1. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), skor 113,84
  2. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), skor 110,29
  3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), skor 110,22
  4. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), skor 109,04
  5. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), skor 107,33
  6. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), skor 101,93
  7. PT Bank Permata Tbk (BNLI), skor 100,16
  8. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), skor 99,61
  9. PT XL Axiata Tbk, (EXCL), skor 99,59
  10. PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII), skor 98,36

Adapun tiga perusahaan tercatat di luar kategori ASEAN Asset Class yang berhasil meningkatkan skornya secara signifikan yakni PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang naik 20,73% dengan skor 74,04, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 20,68% dengan skor 83,36 dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 19,06% dengan skor 65,03.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×