Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mengincar perolehan pendapatan sepanjang 2011 lebih tinggi 15,7% daripada tahun lalu. Menurut laporan keuangan 2010 yang belum diaudit, pendapatan KRAS mencapai US$ 1,9 miliar.
"Tahun ini kami targetkan pendapatan US$ 2,2 miliar," ujar Direktur Utama KRAS Fazwar Bujang. Manajemen KRAS menyusun target tersebut sesuai dengan target pertumbuhan penjualan batubara serta kenaikan produksi dan harga baja.
Penjualan batubara KRAS tahun ini ditargetkan naik 11,7% year-on-year jadi 1,9 juta ton. Sedangkan produksi baja ditarget lebih dari 2 juta ton, naik 11% daripada realisasi 2010 sebanyak 1,8 juta ton.
Fazwar menyatakan, penjualan baja hingga Februari 2011 sudah fully booked yaitu sebesar 200.000 ton per bulan.
KRAS juga masih fokus membangun pabrik blash furnace, usaha patungannya dengan Pohang Steel and Iron (Posco). Nilai belanja modal yang disiapkan KRAS tahun ini US$ 300 juta. Jumlahnya naik menjadi US$ 450 juta, jika menghitung belanja modal anak perusahaannya yang berkongsi dengan Posco.
Selain untuk membangun pabrik baja, anggaran belanja modal KRAS juga disiapkan untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik di Cilegon. KRAS berharap bisa menambah kapasitas pembangkit listriknya di Cilegon sebesar 120 megawatt (MW).
Kapasitas pembangkit yang sudah dimiliki KRAS saat ini adalah 400 MW. Penambahan kapasitas akan dilakukan secara bertahap. Di tahap pertama, KRAS akan menambah kapasitas sebesar 60 MW.
KRAS akan membeli batubara coking coal dari PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pembangkit itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News