kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak ada kejelasan dari gubernur baru ECB, euro terombang-ambing


Selasa, 05 November 2019 / 20:39 WIB
Tak ada kejelasan dari gubernur baru ECB, euro terombang-ambing
ILUSTRASI. Euro cenderung bergerak dalam area konsolidasi terhadap sejumlah mata uang.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum munculnya gambaran jelas arah kebijakan moneter dari bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB) menyebabkan prospek euro cenderung bergerak dalam area konsolidasi. Ini tampak pada pasangan kurs EUR/USD dan EUR/JPY.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (5/11) pukul 20.31 WIB, pasangan kurs EUR/USD turun 0,23% ke 1,1103. Sedangkan pasangan EUR/JPY naik tipis 0,03% ke level 120,87 dari perdagangan sebelumnya.

Analis HFX Internasional Berjangka Ady Phangestu menjelaskan, bahwa harapan pasar saat ini pupus karena terlalu berharap Gubernur ECB Christine Lagarde bakal memberikan pandangan baru dan visi kebijakan moneter bank sentral ke depan. Sayangnya, dalam pidato pertamanya Lagarde justru menekankan saat ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan kebijakan moneter dan hal-hal yang berkaitan dengan itu. 

Baca Juga: Euro beradu kuat dengan poundsterling di tengah penyelesaian Brexit

Sewaktu menjabat di Dana Moneter Internasional (IMF), Lagarde secara rutin mengimbau Jerman untuk membelanjakan dan berinvestasi lebih banyak. Itu karena, langkah tersebut dianggap akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Uni Eropa. 

Selain itu, Lagarde menilai Jerman dan Belanda sebagai negara dengan surplus anggaran yang kronis, yang perlu memperbaiki kesenjangan di UE. Jika tidak, maka kondisi ekonomi Uni Eropa akan semakin sulit. Alhasil, belum adanya kejelasan mengenai arah kebijakan moneter Benua Biru membuat pasangan EUR/USD bergerak dalam range konsolidasi antara 1,1075 dan 1,1175. 

Dari sisi teknikal EUR/USD, indikator RSI bergerak mendatar di bawah zona level 50 yang mengindikasikan pelemahan. Sementara itu, MACD dengan histogram menurun ke level 0, cenderung mengindikasikan pelemahan harga menuju level sell

Begitu juga dengan volume transaksi yang meningkat pada minat sell. Sehingga, kondisi harga masih sedikit di atas rata-rata moving average (MA)50, MA120 dan MA 200. Harga berpotensi bergerak pada area support 1,1075 dan 1,1000 dan level resistance di 1,1175 dan 1,1250 pada perdagangan Rabu (6/11) dengan rekomendasi jual di jangka pendek dan beli di jangka panjang. 

Baca Juga: Hore, LPS tetap mempertahankan tingkat bunga penjaminan rupiah sebesar 6,5%

Sementara pasangan EUR/JPY juga menunjukkan pergerakan harga yang masih konsolidasi antara 121,25 hingga 120,75 dan bergerak di atas MA50, MA120 dan MA200. Volume transaksi meningkat pada minat buy seiring dengan pelemahan mata uang JPY. 

Sedangkan untuk indikator RSI berada di atas 50 dan mengindikasikan sentimen positif bagi pasangan EUR/JPY. Apalagi, indikator MACD juga berada di atas level 0 yang artinya masih berada di zona beli.

Pasangan EUR/JPY masih menguji level resistance terdekat yang berada di area 121,47. Untuk perdagangan Rabu (6/11), pasangan kurs diprediksi bergerak pada kisaran resistance 121,47 dan 121,75, sedangkan untuk level support di 120,75 dan 120 dengan rekomendasi sell di jangka pendek dan jangka panjang. 

"Kurs masih bergerak konsolidasi, belum ada sentimen dari Jepang, Eropa yang belum ada sentimen sehingga pergerakan masih lebih ke teknis. Begitu juga dengan USD yang sepi data," kata Ady.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×