Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah membuka masa pencairan sebelum jatuh tempo (early redemption) ST004 pada 23 April 2020 hingga 4 Mei 2020 mendatang. Tanggal setelmennya berlangsung pada 11 Mei 2020.
Investor yang berhak melakukan early redemption ini adalah mereka yang setidaknya memiliki dua unit kepemilikan atau minimal Rp 2 juta. Sementara untuk nilai maksimal early redemption hanya sebesar 50% dari setiap transaksi pembelian.
ST004 ini merupakan seri sukuk yang kuponnya bersifat mengambang dengan imbalan/kupon minimal (floating with floor) dengan tingkat imbalan acuan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate, yakni sebesar 7,95%.
Baca Juga: Jangan ikut early redemption ST004 kecuali butuh likuiditas
Dengan sifat tersebut, besaran kupon ST004 tidak akan turun dari level tersebut sekalipun suku bunga acuan mengalami penurunan. Ketika ST004 diterbitkan, saat itu suku bunga acuan BI sebesar 6%, sementara saat ini sudah berada di level 4,50%. Artinya hingga jatuh tempo mendatang, kupon ST004 akan selalu sebesar 7,95%.
Lalu apakah sebaiknya para pemilik ST004 memanfaatkan momen ini untuk melakukan early redemption? Mari berhitung terlebih dahulu dan simak simulasi keuntungan ST004 di bawah ini:
Jika investor saat itu membeli 10 unit ST004 atau senilai Rp 10 juta maka,
Kupon per unit: Rp 1 juta x 1/12 x 7,95% = Rp 6.625 per bulan
Kupon yang diterima dalam sebulan: Rp 6.625 x 10 unit = Rp 66.250
Jika pemilik ST004 memutuskan early redemption 50%:
Maka kupon yang diterima setiap bulan hingga akhir tempo: Rp 6.625 x 5 unit = Rp 33.125
Dengan demikian, jika investor tidak melakukan early redemption, keuntungan yang diperoleh sejak awal hingga akhir jatuh tempo sebesar Rp 1.590.000 (belum dipotong pajak PPh 15%).
Sementara jika memutuskan untuk melakukan early redemption, keuntungan yang diperoleh hanya akan sebesar Rp 1.192.500 (belum dipotong pajak PPh 15%), dengan asumsi tidak ada capital gain atau capital loss ketika early redemption.
Baca Juga: Turun di hari pertama puasa, bagaimana proyeksi IHSG sepanjang Ramadan?
Analis Fixed Income MNC Sekuritas Made Adi Saputra menyebut dengan margin keuntungan tersebut, ST004 menjadi pilihan yang paling menarik saat ini. Sehingga dia tidak menyarankan pemilik ST004 untuk melakukan early redemption, kecuali untuk kebutuhan likuiditas.
“Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh temponya tinggal setahun lagi hanya menawarkan return di kisaran 6,1%. Sementara deposito juga tidak lebih baik dengan rendahnya suku bunga acuan BI saat ini,” kata Made kepada Kontan.co.id, Jumat (24/4).
Made menambahkan, dengan pandemi corona yang belum akan usai dan ancaman resesi ekonomi, besar kemungkinan stimulus yang diberikan BI nantinya kembali menurunkan suku bunga acuan. Sehingga dia menilai prospek deposito juga belum akan baik ke depannya.
Baca Juga: Kekayaan orang-orang terkaya Indonesia tergerus wabah corona
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto juga menegaskan pilihan instrumen investasi lain saat ini juga terbatas. Ramdhan mengatakan, early redemption besar kemungkinan akan dilakukan nasabah ketika pemerintah menerbitkan seri yang baru.
“Tapi dengan adanya pandemi corona saat ini, sangat sulit rasanya pemerintah akan mengeluarkan seri baru tersebut. Sehingga tetap memegang ST004 hingga jatuh tempo masih jadi pilihan paling baik saat ini,” pungkas Ramdhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
