kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerbitan obligasi korporasi kuartal III lebih tinggi dibanding semester pertama


Minggu, 27 September 2020 / 15:27 WIB
Penerbitan obligasi korporasi kuartal III lebih tinggi dibanding semester pertama
ILUSTRASI. Tren penerbitan obligasi korporasi kembali meningkat memasuki paruh kedua tahun ini.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat meredup pada semester I-2020, tren penerbitan obligasi korporasi kembali meningkat memasuki paruh kedua tahun ini. Teranyar, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Pegadaian turut mengeluarkan obligasi korporasi.

Merujuk data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak awal tahun hingga 25 September 2020, sebanyak 81 obligasi korporasi sudah diterbitkan dengan nilai emisi sebanyak Rp 65,43 triliun. Pada semester I-2020, emisi obligasi korporasi hanya sebesar Rp 30,03 triliun. Artinya sepanjang kuartal III-2020, penerbitan obligasi korporasi sudah mencapai Rp 35,40 triliun atau telah melewati perolehan semester I-2020.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, sebenarnya pada awal tahun ini tren penerbitan obligasi korporasi cukup kencang. Hanya saja, ketika pandemi covid-19 dan ekonomi penuh ketidakpastian, perusahaan-perusahaan menunda penerbitan. Dari segi permintaan pun disebut Ramdhan juga melambat.

"Sementara belakangan ini kan SBN kita menguat dan yield pun sudah stabil, akhirnya perusahaan pun mulai kembali menerbitkan obligasi. Bagaimanapun, para penerbit membutuhkan pendanaan untuk melakukan refinancing," kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Minggu (27/9).

Baca Juga: Pemerintah sudah menjual surat utang total Rp 183 triliun ke BI untuk burden sharing

Sementara dari segi imbal hasil yang ditawarkan penerbit obligasi, Ramdhan menilai ada kecenderungan kupon bunga turun karena yield SBN yang juga turun. Di satu sisi, beberapa penerbit, khususnya terkena penurunan rating, Ramdhan menilai mereka menaikkan kupon yang ditawarkan. Hal ini dilakukan guna menarik minat investor mengingat risikonya juga lebih besar.

Dari sisi investor, Ramdhan melihat sejauh ini investor cenderung hati-hati dan lebih selektif dalam memilih obligasi korporasi. Bahkan investor tidak ragu meminta imbal hasil yang lebih tinggi bila memang dinilai ada risiko yang membayangi. "Jadi investor lebih memilih obligasi dengan kupon yang paling optimal namun risikonya paling rendah, biasanya minimal AA, BUMN, dan industrinya paling minim terdampak covid-19," tambah Ramdhan.

Baca Juga: Siap-siap, ORI018 akan ditawarkan Oktober, sukuk tabungan pada November

Dari dua obligasi korporasi teranyar, yakni Global Mediacom yang menawarkan kupon 10,75% dengan tenor setahun, dan PT Pegadaian yang menawarkan kupon 5,50% dengan tenor setahun, Ramdhan cenderung memilih milik Pegadaian. Pertimbangannya adalah risikonya jauh lebih kecil, punya historis yang baik, BUMN, dan kupon masih cukup menarik karena ada potensi di atas pasar uang. 

Sementara obligasi Global Mediacom dinilai risikonya cukup besar. Terlebih emiten ini sempat dilanda masalah. Pada akhirnya kupon yang tinggi tersebut ditawarkan memang agar menarik minat investor. 

Menyambut kuartal IV-2020, Ramdhan optimistis tren baik pada kuartal III-2020 bisa berlanjut. Namun Ramdhan menilai kuncinya terletak pada yield yang harus stabil. Walau demikian, total emisi tahun ini belum akan mencapai perolehan tahun lalun yang menyentuh Rp 126, 95 triliun. "Dengan asumsi yield stabil, peluang untuk menyentuh Rp 120 triliun masih sangat berat. Tapi setidaknya untuk kisaran Rp 90 triliun-Rp 100 triliun masih sangat mungkin," pungkas Ramdhan.

Baca Juga: Masih ada 39 emiten yang mencari dana hingga Rp 17,34 triliun di pasar modal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×