kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Neraca dagang China surplus, peluang IHSG hari ini (8/3) menguat masih terbuka


Senin, 08 Maret 2021 / 06:30 WIB
Neraca dagang China surplus, peluang IHSG hari ini (8/3) menguat masih terbuka


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (8/3) diperkirakan kembali menguat. Di akhir pekan lalu, IHSG melemah 0,51% di level 6.258,75 pada Jumat (5/3). 

Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG hari ini secara teknikal bergerak melemah namun tertahan pada support rata-rata 20 hari. Ini memberikan indikasi trend positif yang masih aman. IHSG memiliki support rata-rata 20 hari di kisaran 6.256 dan rata-rata 50 hari di kisaran level 6.213. 

Baca Juga: Prospek cerah ekonomi AS bisa tekan IHSG, simak rekomendasi analis

Indikator stochastic menukik setelah dead-cross pada area overbought. Indikator MACD bergerak pada gerakan terkonsolidasi di middle oscillator. Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi bergerak terbatas dengan trend bullish yang cukup panjang. 

IHSG ditutup turun 32,05 poin ke level 6.258,75 pada Jumat (5/3). Pergerakan IHSG yang cenderung fluktuatif sempat berada di zona positif pada awal sesi perdagangan. 

Namun pelemahan sektor saham infrastruktur sebesar 1,37% dan Pertambangan turun 2,78% menjadi pemicu utama. Sementara, saham yang pemberat IHSG diantaranya saham TLKM (-1.2%), INCO (-6.8%) dan BYAN (-7.0%). Turunnya harga nikel dunia menjadi katalis negatif pada perdagangan di akhir pekan. 

Investor terlihat berhati-hati mengambil sikap di tengah volatilitas obligasi dan ekuitas dunia. 

Baca Juga: IHSG berpotensi menguat, simak rekomendasi saham ADRO hingga UNTR

Pada akhir pekan lalu, mayoritas saham Asia melemah kecuali indeks TOPIX (+0,61%) yang naik lebih dari setengah persen. Indeks Nikkei (-0,23%), Hangseng (-0,47%) dan CSI300 (-0,34%). Penurunan tersebut mengiringi ekuitas berjangka AS tekonsolidasi melemah setelah Wallstreet tertekan.
 
Saham-saham teknologi yang rebound setelah alami rentetan aksi jual sejak awal pekan. Selanjutnya Lanjar berpendapat investor masih akan terfokus pada tingkat volatilitas obligasi dan implikasi aktifitas ekspor di China yang naik signifikan. Akibatnya, neraca perdagangan China surplus US$ 103,25 miliar dari US$ 78,17 miliar pada periode sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×