kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada, pergerakan IHSG masih akan terseret Wall Street


Selasa, 06 Februari 2018 / 22:48 WIB
Waspada, pergerakan IHSG masih akan terseret Wall Street
ILUSTRASI. Logo Bursa Efek Indonesia


Reporter: Dityasa H Forddanta, Nisa Dwiresya Putri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (6/2) sempat anjlok lebih dari 2% pada sesi I perdagangan. Beruntung, hingga penutupan perdagangan sesi II penurunan mulai tertahan sehingga indeks hanya kehilangan 111 poin atau setara 1,69% ke level Rp 6.478,54.

Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas Alfred Nainggolan menilai, episentrum pergerakan bursa saham baik di Indonesia maupun secara global hari ini berasal dari bursa Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan Senin (5/2) indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 4,60%.

Menurut Alfred, pemicunya adalah kenaikan yield obligasi AS untuk tenor 10 tahun. Hal ini berkorelasi dengan kekhawatiran pasar akan kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Sebagai informasi, Selasa (6/2) pukul 20.21 WIB, yield obligasi AS bertengger di level 2,75%.

Alfred melanjutkan, sudah menjadi konsekuensi ketika suku bunga naik, arah investasi akan cenderung bergeser ke instrumen obligasi. Namun, skema ini menurutnya hanya akan berlaku sementara karena dorongan keseimbangan investasi.

Sementara itu, dari dalam negeri, Alfred bilang belum ada perubahan fundamental ekonomi Indonesia yang bisa menekan IHSG. Pencapaian pertumbuhan ekonomi di kuartal IV sebesar 5,19%, menurut Alfred masih sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi 5,3% di sepanjang tahun 2018.

“Faktor sentimen eksternalnya cukup kuat. Selama fundamental tak tersentuh, ruang peluang koreksi IHSG cenderung sudah cukup dalam,” tambah Alfred. Dus, ia pasang target IHSG akan menguji level terendah di kisaran 6.300.

Alfred menilai investor perlu memantau pergerakan bursa regional dan global. Koreksi IHSG menurutnya masih akan bergantung pada pergerakan indeks DJIA.

Secara teknikal, Indeks telah menyentuh support di level 6.449 meski pada akhir sesi bergerak sedikit di atas minor support. "Indikator Bill William fractal buy sudah tertembus dan masih berada pada pada fase melambat, indikasi tekanan turun masih cukup besar," ujar Hendri Wiantoro, analis Erdikha Elit Sekuritas, Selasa (6/2).

Sedangkan indikator stochastic mengarah pada bearish momentum dengan ruang pelemahan yang mulai terbatas . Sehingga, Indeks pada perdagangan Rabu, (7/2), diperkirakan masih dapat bergerak melemah dengan rentang pergerakan di antara 6.417-6.525.

Waspadai jika level 6.449 kembali ditembus. Sebab, jika level ini ditembus maka dalam jangka menengah tren IHSG berbalik menjadi bearish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×