kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street menyambut prospek penurunan suku bunga acuan


Kamis, 20 Juni 2019 / 06:29 WIB
Wall Street menyambut prospek penurunan suku bunga acuan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Antisipasi pasar sebelumnya atas potensi penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) menyebabkan Wall Street hanya naik tipis setelah Federal Reserve mengumumkan suku bunga tetap pada Rabu (19/6). Semalam, Dow Jones Industrial Average hanya menguat 0,15% ke 26.504.

Indeks S&P 500 menguat 0,30% ke 2,926,46. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,42% ke 7.987,32.

Meski tidak melonjak tinggi, dua indeks saham utama AS, yakni Dow Jones dan S&P 500 makin mendekati level tertinggi yang tercapai akhir April. Level tertinggi S&P 500 berada di 2.945,83. Sedangkan posisi tertinggi Dow Jones berada di 26.656,39.

Semalam, The Fed masih menahan suku bunga acuan di posisi 2,25%-2,5%. Bank sentral AS mengatakan siap menghadapi risiko pertumbuhan ekonomi global dan domestik dengan pemangkasan suku bunga paling cepat bulan depan. 

Proyeksi terbaru The Fed menunjukkan bahwa hampir separuh dari 17 anggota komite The Fed menunjukkan kesediaan untuk memangkas suku bunga pekan depan. Tujuh orang bahkan mungkin menyetujui pemangkasan 50 basis point hingga akhir tahun.

Menurut proyeksi para anggota The Fed, inflasi AS tahun ini diperkirakan hanya 1,5%, turun dari proyeksi sebelumnya pada 1,8% dan jauh lebih rendah daripada target 2%. Bahkan, para pengambil kebijakan moneter ini memperkirakan target inflasi 2% juga akan meleset pada tahun depan.

Sejumlah anggota komite memangkas outlook pertumbuhan tahun ini sekitar 0,5% atau 50 basis poin. "Kami sangat memperhatikan risiko terhadap prospek dan siap bergerak dan menggunakan alat kebijakan sesuai dengan kebutuhan," kata Gubernur The Fed Jerome Powell seperti dikutip Reuters.

"Ekspektasi pasar belakangan menjadi sangat dovish sehingga pasar perlu melihat bahwa The Fed membenarkan adanya potensi penurunan. Tapi The Fed tidak mengambil komitmen dan dipaksa menurunkan  suku bunga jika kondisi nantinya berubah lagi," Kristina Hooper, chief global market strategist Invesco.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×