kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Utang Yunani dan Euro


Rabu, 11 Maret 2015 / 07:37 WIB
Utang Yunani dan Euro
ILUSTRASI. Foto udara perkebunan kelapa sawit di Cimulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/9/2023). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Dina Farisah, Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Gonjang ganjing perkara utang di Eropa memicu euro (EUR) rontok. Mata uang 18 negara anggota Uni Eropa ini memasuki tren bearish jangka pendek. Mengutip Bloomberg, Selasa (10/3) pukul 16.45 WIB, pasangan EUR/USD turun 0,96% menjadi 1,0751. Pairing EUR/JPY merosot 0,41% ke level 130,93. Namun, pairing EUR/AUD naik tipis 0,06% ke 1,4098.

Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Agus Chandra menduga, pasangan EUR/USD akan tertekan di jangka pendek. Euro terkapar akibat krisis utang Yunani. Negeri Para Dewa ini belum mencapai kesepakatan perpanjangan utang dengan kreditur. "Ketidakpastian ini merebak di tengah rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS," kata Agus.

Analis dan Direktur PT Astronacci International Gema Goeyardi menilai, pasangan EUR/JPY melemah karena euro di posisi tidak menguntungkan. Selain utang Yunani, euro juga diwarnai sentimen negatif menyusul langkah Bank Sentral Eropa membeli obligasi negara di Eropa.

Sementara yen justru sedang positif, lantaran ekonomi Jepang masih bagus. Pada Senin (9/3), neraca berjalan Januari 2015 surplus ¥ 1,06 triliun. Meski meleset dari prediksi, surplus ¥ 1,16 triliun,  tapi masih di atas Desember lalu, yakni ¥ 850 miliar. "Selama belum ada perubahan fundamental ekonomi Eropa, tren pairing EUR/JPY masih bearish untuk beberapa waktu ke depan," prediksi Gema.

Sementara, analis PT Esandar Arthamas Berjangka Tonny Mariano menyebutkan, penguatan pasangan EUR/AUD lebih akibat investor melakukan aksi beli saat posisi sudah  di level bawah. 

Asal tahu saja, pairing ini sudah merosot sejak 3 Februari ke level terendah enam tahun. "Kenaikan ini bersifat sementara. Euro berpotensi turun lagi, karena efek program pembelian obligasi dan data ekonomi Eropa kurang mendukung," prediksi Tonny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×