kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tigaraksa Satria memasang target konservatif


Jumat, 06 April 2018 / 14:49 WIB
Tigaraksa Satria memasang target konservatif
ILUSTRASI. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk masih optimistis melihat kinerja bisnis menjelang tahun politik ini. Perusahaan bidang fast-moving consumer goods (FMCG) itu masih berupaya memperbaiki kinerja bisnisnya pada tahun ini.

Lianne Widjaja, Presiden Direktur Tigaraksa Satria, mengatakan, pertumbuhan bisnisnya di tahun lalu tidak terlalu besar. "Tumbuh hanya hampir 5%, tidak terlalu signifikan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (5/4).

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2017, Tigaraksa mencatatkan pendapatan bersih sekitar Rp 10,04 triliun. Jumlah itu tumbuh 4,4% year on year (yoy) ketimbang    tahun 2016 yang tercatat Rp 9,68 triliun. Sedangkan beban pokok penjualan naik 4,3% dari Rp 8,55 triliun di 2016 menjadi Rp 8,92 triliun di 2017 lalu.

Laba bruto Tigaraksa juga naik 5,7% menjadi Rp 1,11 triliun. Sementara laba bersih perseroan ini hanya tumbuh mini 1,2% dari tahun 2016  hanya Rp 251 miliar menjadi Rp 254 miliar di 2017.

Oleh karena itu, emiten berkode saham TGKA di Bursa Efek Indonesia ini cenderung berhati-hati mematok target bisnis untuk tahun ini. Lianne berharap, perseroan ini bisa mencatatkan pertumbuhan  setidaknya high single digit pada tahun ini.

Cuma, target tersebut belum termasuk proyek pekerjaan yang bakal ditangani TGKA. Lianne belum dapat merinci hal tersebut, selain berujar, "Perbaikan proses kerja diharapkan mampu untuk mencapai target kerja 2018."

Meski bisnis FMCG tumbuh mini sepanjang 2017, namun divisi educational product Tigaraksa tumbuh dua digit. Hal ini yang mendorong TGKA berani mematok target tinggi untuk divisi tersebut. "Kami berharap divisi educational product bisa naik 50% tahun ini," sebut Lianne.

Secara kontribusi bagi pendapatan bersih, lini ini terbilang kecil kendati pertumbuhannya dua digit. Lini bisnis buku pendidikan hanya menyumbang penjualan Rp 193 miliar dari total pendapatan bersih Rp 10,04 triliun. Namun kenaikan segmen tersebut melonjak 20,6% year on year (yoy) 2016 lalu yang hanya Rp 160 miliar.

Strategi TGKA meningkatkan penjualan divisi educational product nantinya ialah dengan mendorong platform e-commerce. "Divisi ini akan fokus penjualan online. Ini kesempatan yang bagus karena mampu memperluas jangkauan pasar," ujar Lianne.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×