kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga perusahaan akan menawarkan saham perdana


Rabu, 24 Januari 2018 / 08:30 WIB
Tiga perusahaan akan menawarkan saham perdana


Reporter: Dityasa H Forddanta, Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semakin banyak perusahaan yang tertarik mengais dana segar dari penawaran saham perdana atawa initial public offering (IPO) tahun ini. Paling tidak ada dua perusahaan lagi yang sudah mantap melenggang.  

Pertama, PT Borneo Olah Sarana Sukses. Bahkan perusahaan ini sudah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk IPO Februari nanti.

Perusahaan tambang batubara tersebut bakal menerbitkan 400 juta saham, yang setara dengan 28,57% dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh perusahaan tersebut.

Direktur Borneo Olah Sarana, Widodo Nurly Sumady mengatakan, dana IPO akan digunakan untuk penyediaan infrastruktur, sarana dan prasarana. Sedangkan sisanya digunakan untuk melunasi pokok utang kepada pihak ketiga.

Perusahaan ini juga berniat mengerek kapasitas produksi. “Sekarang kapasitas kami adalah 40.000-50.000 metrik ton per bulan dan kami harapkan bisa meningkat 70.000-80.000 metrik ton per bulan dengan adanya penambahan alat,” kata dia kepada KONTAN, Senin (22/1). Dalam aksi korporasi ini, Borneo Olah Sarana Sukses menggandeng Victoria Sekuritas sebagai penjamin emisi.

Kedua, PT Artajasa Pembayaran Elektronik (Artajasa). Anak usaha PT Indosat Tbk (ISAT) ini juga bernafsu melenggang ke Bursa Efek Indonesia (BEI). "Artajasa akan melepas 20% saham," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat. 

Perusahaan penyedia jasa pembayaran elektronik tersebut telah menyampaikan rencana IPO ini ke otoritas bursa dan telah menyusun prospektus dengan menggunakan laporan keuangan bulan September 2017. 

Saat ini, Artajasa masih menunggu izin dari OJK. Asal tahu saja, komposisi kepemilikan saham pada Artajasa mayoritas digenggam oleh Indosat, melalui anak usahanya, PT Aplikasinusa Lintasarta, yang menguasai 55% saham Artajasa. Nah, 72,36% saham Aplikasinusa Lintasarta yang bergerak di bisnis komunikasi data ini, dikendalikan langsung oleh Indosat.

Ketiga, PT Nagasakti Kurnia Textile Mills juga ngebet menggelar IPO. Aksi korporasi ini bakal dilakukan pada kuartal III-2018 mendatang. 

Perusahaan tekstil ini berniat menggunakan laporan keuangan Maret 2018 untuk memuluskan langkahnya tersebut. Presiden Direktur Nagasakti Alexander Foe mengatakan, pihaknya menargetkan dapat mengumpulkan dana sebesar Rp 100 miliar hingga Rp 150 miliar. Sebagai informasi, Nagasakti akan melepas sekitar 20%-30% sahamnya.

Alexander menambahkan, sebagian besar dana hasil IPO akan digunakan untuk melangsungkan akuisisi. Nagasakti memang sudah berencana mencaplok dua perusahaan yang juga bergerak di bidang tekstil. Selain itu, 20% hasil IPO digunakan untuk untuk restrukturisasi utang. Lalu, 20%-30% dipakai sebagai  capital expendinture (capex).

Nah, untuk segera merealisasikan rencananya tersebut, perusahaan tekstil ini kini tengah menyeleksi underwriter. “Saat ini kami sedang dalam proses penunjukan penjamin emisi,” kata Alexander, Selasa (23/1).

Selain melangsungkan IPO, Nagasakti berniat meningkatkan kapasitas produksi. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan saat ini mencapai 3 juta meter per bulan. Namun utilitas dari dari pabrik tersebut baru mencapai 75%–80%, yakni sebesar 2,5 juta meter per bulan. 

Kenaikan produksi dilakukan karena adanya momentum pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang diprediksi dapat menopang permintaan. “Kami membidik pertumbuhan sebesar 6% hingga 6,5% di tahun 2018 ini,” tambah Alexander. Tahun 2017 lalu, Nagasakti berhasil mencatatkan pendapatan sekitar Rp 350 miliar–Rp 400 miliar. Jumlah tersebut naik sekita 5% dari perolehan di 2016 lalu. 

Tak hanya pasar dalam negeri, perusahaan ini juga mulai mengekspor tekstilnya walaupun baru sekitar 15%. Ekspor terbesar Nagasakti berada di Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×