The greenback menguat terbatas atas yen

Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kenaikan ekspor dan impor Jepang sepanjang Mei 2017 gagal mengangkat performa yen di hadapan the greenback. Mengutip Bloomberg, Rabu (21/6) pukul 18.58 WIB pasangan USD/JPY terangkat tipis 0,02% ke level 111,47 dibanding hari sebelumnya.

Nizar Hilmy, Analis PT SoeGee Futures penguatan USD/JPY terjadi pasca pernyataan beberapa pejabat The Fed yang mengindikasikan proyeksi ekonomi AS yang masih akan kinclong hingga akhir tahun 2017 nanti.

Dalam pernyataan tersebut disampaikan aktivitas positif pada sektor lapangan kerja AS berpotensi besar menggenjot inflasi AS dan tentunya hal tersebut positif bagi USD.

“Walau memang penguatan sangat tipis mengingat pasar kini lebih fokus pada kekhawatiran terhadap kepemimpinan Donald Trump, Presiden AS,” imbuh Nizar.

Meski secara kebijakan moneter AS diunggulkan, namun kebijakan fiskal AS hingga saat ini meragukan pasar. Ketidakstabilan politik dan minimnya langkah Trump dalam menjalankan rencana-rencana ekonominya juga ikut membebani the greenback.

Di satu sisi ketidakstabilan di AS justru menguntungkan mata uang safe haven lainnya seperti yen. Apalagi ditambah dengan kenaikan ekspor Jepang Mei 2017 yang hanya 14,9% atau lebih kecil dari dugaan sebesar 16% sementara impor naik 17,8% atau jauh di atas perkiraan 14,5%.

Efeknya terjadi defisit di neraca perdagangan Jepang Mei 2017 sebesar 203,4 juta yen atau jauh di atas perkiraan pasar yang hanya 43,4 juta yen.

“Sehingga ada tarik menarik pergerakan wajar rentangnya menjadi sempit. Namun dengan imbas dari USD yang lebih besar bukan tidak mungkin pasangan USD/JPY berpeluang melemah lagi,” tebak Nizar.

Ini berkaca dari minimnya data ekonomi pendukung USD yang akan rilis. Jika fokus pasar masih tertuju pada isu Trump sulit bagi the greenback unggul dan tentunya itu akan mengarahkan pada daya tarik yen yang melambung tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News