kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak ingin terus impor, KAEF siap produksi bahan baku obat untuk 82 industri farmasi


Selasa, 21 April 2020 / 18:28 WIB
Tak ingin terus impor, KAEF siap produksi bahan baku obat untuk 82 industri farmasi
ILUSTRASI. Pelepasan perdana bahan baku kosmetika di pabrik PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia, Cikarang (29/1).


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan terus mengembangkan pabrik bahan baku obat. Sebagaimana diketahui bahwa bahan baku obat selama ini belum bisa diproduksi di dalam negeri, alhasil industri farmasi masih mengandalkan impor.

Tak ingin terus terusan impor, KAEF akan mengembangkan bahan baku obat dari pabriknya di Cikarang. Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan, selain menjual obat, KAEF juga akan fokus menjadi produsen bahan baku obat.

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) distribusikan 13 juta tablet chloroquine

"Kami sudah kembangkan pabrik bahan baku obat dari 2016 dan 2019 sudah beroperasi di Cikarang," imbuh Verdi, Selasa (21.4).

Harapannya, nanti pada 2023 sekitar 25,8% bahan baku obat diproduksi di dalam negeri. Dia mengatakan, dengan produksi itu, KAEF bisa memasok bahan baku obat ke 82 produsen farmasi. "Salah satunya adalah obat korona, nanti kami kembangkan bahan bakunya," ujar dia.

Baca Juga: INAF bakal jadi BUMN Alkes terbesar, tak lagi tergantung bisnis obat

Namun demikian, ada beberapa tantangan untuk bisa memproduksi bahan baku obat, yakni dukungan memastikan hilirisasi market yang pasti, TKDN, kemudian untuk operasional harus ada dukungan perpajakan, lalu di hulu itu mesti ada industri kimia dasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×