kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak agresif, prospek reksadana campuran menarik


Kamis, 23 Februari 2017 / 07:07 WIB
Tak agresif, prospek reksadana campuran menarik


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Awal tahun ini, reksadana campuran berhasil mencatatkan kinerja yang positif. Analis memprediksi prospek reksadana campuran hingga akhir tahun cerah.

Senior Research & Investment Analyst Infovesta Utama Wawan Hendrayana memprediksi, kinerja reksadana campuran awal tahun ini cukup bagus ketimbang reksadana saham. Tengok saja, Infovesta Balanced Fund Index per 21 Februari 2017 year to date (ytd) menunjukkan, reksadana campuran mencetak imbal hasil 1%.

Return tersebut jauh lebih tinggi ketimbang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh 0,85%. Jika dibandingkan Infovesta Equity Fund Index pun masih lebih baik reksadana campuran. DI awal tahun ini, indeks reksadana saham tersebut merosot 0,17%. "Awal tahun ini reksadana campuran sedang lebih baik ketimbang reksadana saham," ujar Wawan.

Tak dipungkiri memang minat investor terhadap reksadana campuran ini masih minim. Hal tersebut dikarenakan investor lebih cenderung memilih jenis reksadana yang tingkat risikonya lebih tinggi seperti reksadana saham. Atau justru sebaliknya mencari reksadana dengan tingkat aman lewat reksadana terproteksi dan pendapatan tetap.

"Secara konsep memang masih belum terlalu populer di mata investor, namun reksadana campuran masih memiliki pangsa pasarnya sendiri," papar Wawan.

Dengan kinerja yang cukup bagus di awal tahun, Wawan memprediksi reksadana campuran akan mencetak return hingga 8%-9% sampai akhir tahun ini. Sementara per Januari 2017, total dana kelolaan reksadana ini baru mencapai Rp 22,3 triliun. Ia memprediksikan dana kelolaan akhir tahun nanti mencapai sekitar Rp 28 triliun.

Senior Research Analyst Pasar Dana Beben Feri Wibowo berpendapat, awal tahun ini kinerja reksadana campuran masih melambat. Hal ini disebabkan karena sentimen ketidakpastian kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta faktor politik domestik, yakni pilkada, khususnya DKI Jakarta. Hal tersebut menyebabkan investor cenderung wait and see.

Meski demikian, Beben melihat reksadana campuran masih akan mencatatkan kinerja yang cukup baik sepanjang tahun ini. Dengan prediksi rata-rata kinerja reksadana campuran tahun ini berada di kisaran 3,5% secara moderat dan optimistis di 8,5%.

Jemmy Paul Wawointana, Direktur Investasi Sucorinvest Asset Management, berpendapat, sebetulnya jika manajer investasi mencermati kondisi pasar, reksadana campuran merupakan jenis reksadana yang paling bagus ketimbang reksadana jenis lainnya.

Meski tak seagresif yang lainnya, ia memprediksi prospek reksadana campuran masih bagus di tahun ini. "Sayangnya, sampai sekarang return-nya masih berada di tengah-tengah antara obligasi dan saham," ujar Jemmy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×